Masyarakat Lebih Suka Sinetron Kelicikan dan Dendam daripada yang Agamis
NU Online · Ahad, 14 Juni 2009 | 07:57 WIB
Sinetron yang sarat dengan pesan-pesan agama kurang diminati oleh masyarakat. Rating yang rendah membuat sinetron jenis ini tidak ditayangkan pada prime time (waktu-waktu puncak).
Artis sinetron Astri Ivo di Bekasi, Sabtu (13/6), menyatakan kegalauan hati melihat tayangan sinetron saat ini. Alasannya alur cerita yang ditawarkan seputar kelicikan, dendam, mistis, iri hati dan percintaan secara vulgar yang justru banyak digemari pemirsa.<>
"Harusnya kalau menonton sinetron ada nilai positif atau pun pesan moral yang bisa diambil," ujarnya. "Tapi anehnya sinetron dengan rating tinggi justru yang menawarkan sesuatu yang sifatnya instan dan bahkan tidak pantas ditiru," lanjut artis yang seangkatan dengan Rano Karno itu.
Astri coba menawarkan alternatif sinetron yang lebih mendidik dan bernuansa agamis melalui sekuel "Hamba-hamba Allah", ternyata kurang diminati dan ratingnya kurang bagus, hingga serialnya tidak diperpanjang. Akibatnya, para produser pun akhirnya enggan membuat sinetron-sinetron semacam itu.
Ia menilai masyarakat Indonesia banyak yang belum menjadi manusia cerdas. Itu ia lihat setidaknya dalam memilih tontonan yang tidak memberikan tuntutan tapi hanya kesenangan serta kesewenang-wenangan.
Kini tawaran main sinetron cukup banyak berdatangan pada ibu tiga putra itu. Ia akan keberatan main sinetron bila alur ceritanya bertentangan dengan syariah.
"Tuhan tidak akan memaksa seseorang untuk memilih apa yang baik bagi dirinya. Manusialah yang menentukan apa yang terbaik sesuai tuntunan agama," ujar Astri yang kini sibuk menjadi pengisi seminar. Bintang sinetron "Jangan Ambil Anakku" itu menyatakan, kini lebih fokus dalam mendidik di keluarga serta berbagi pengalaman dalam menjadikan ibu-ibu sebagai bunda yang cerdas.
Pengalamannya sebagai seorang ibu dalam mendidik anak dan kemampuannya mengeksplorasi ide kini dikembangkan dengan seringkali menjadi pembicara di majelis-majelis taklim ibu-ibu. Pengalaman itu termasuk mendorong si ibu dalam memilih sinetron Islami dan mengawasi anak-anaknya menonton sinetron.
Artis veteran itu dikenal lewat film layar lebar era 80-an seperti "Bunga Cinta Kasih", "Lembaga Duka" dan "Bila Hati Perempuan Menjerit". Astri berharap remaja dan ibu-ibu lebih selektif memilih sinetron untuk ditonton
"Jangan sampai usai nonton sinetron justru menjadikan pemikiran pemirsanya kaya dengan ide jahat, atau bahkan menjauhkan mereka dari sang Khalik (Sang Pencipta)," ujar Astri. "Sinetron yang baik berisi pesan moral yang menggugah pemirsanya untuk menyadari hakekat kehidupan," lanjutnya menekankan. (ant/mad)
Terpopuler
1
Inalillahi, Tokoh NU, Pengasuh Pesantren Bumi Cendekia KH Imam Aziz Wafat
2
Aksi ODOL Tak Digubris Pemerintah, Sopir Truk Mogok Kerja Nasional Mulai 13 Juli 2025
3
Mas Imam Aziz, Gus Dur, dan Purnama Muharramnya
4
Gus Yahya: Sanad adalah Tulang Punggung Keilmuan Pesantren dan NU
5
PM Spanyol Sebut Israel Dalang Genosida Terbesar Abad Ini
6
Al-Azhar Mesir Kecam Pertemuan Sekelompok Imam Eropa dengan Presiden Israel
Terkini
Lihat Semua