Mahasiswa UGM lakukan Kuliah Lapangan di pesantren Krapyak
NU Online · Rabu, 21 Desember 2011 | 10:08 WIB
Yogyakarta, NU Online
Dalam rangka ingin lebih mengetahui gambaran realitas sesungguhnya dari sebuah lembaga pendidikan Islam bernama Pondok Pesantren, rombongan mahasiswa prodi S1 Politik dan Pemerintahan melakukan kegiatan kuliah lapangan di Pesantren Krapyak Yayasan Ali Maksum pada Selasa (20/12/2011).
Rombongan mahasiswa yang terdiri dari 25 orang diterima oleh jajaran Pengasuh pada pukul 10.00. Dalam sambutannya, Bayu Dardias Kurniadi menyatakan bahwa kegiatan kuliah lapangan ini merupakan bagian dari mata kuliah Ilmu Sosial Dasar.
<>
“Kunjungan ini bertujuan untuk memperkaya pemahaman mahasiswa sekaligus melihat relevansi teori dan konsep dengan realitas di lapangan,” tuturnya.
Sementara itu, KH Asyhari Abdullah Tamrin, kepala madrasah Aliyah Ali Maksum yang didaulat memberikan ucapan selamat datang kepada rombongan menyatakan bahwa pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam yang selama ini concern berkhidmat dan berkontribusi langsung dalam bidang pendidikan dan kemasyarakatan.
“Pondok Pesantren Krapyak Yayasan Ali Maksum, sebagaimana mayoritas pondok pesantren di seluruh Indonesia, seluruh santrinya berasal dari berbagai wilayah di nusantara, realitas ini membuktikan bahwa secara tidak langsung, entitas Pondok Pesantren merawat spirit nasionalisme di tengah-tengah masyarakat,” tegasnya.
Sementara KH Hilmy Muhammad selaku wakil ketua yayasan, berkesempatan menguraikan sejarah dan tradisi keilmuan di pesantren.
“Tradisi keilmuan Pesantren tentu saja berbeda dengan tradisi keilmuan yang ada di sekolah formal lainnya, semacam SMA atau Universitas. Proses transformasi keilmuan di sekolah atau di bangku kuliah, hanya sekedar tatap muka di kelas atau seminar saja. Tetapi di pesantren, seluruh aktivitas keseharian, mulai dari sekolah, ngaji bandongan atau sorogan, hingga pergaulan dengan Pengasuh atau Kyai adalah bagian dari proses transformasi keilmuan,” ujar Hilmy.
Mengamini apa yang disampaikan KH Asyhari Abta, Kiai. Hilmy pun mengatakan bahwa kontribusi pesantren di bidang pendidikan dan kemasyarakatan sangat jelas dan nyata. Hal itu terbukti dengan banyaknya para alumnus pesantren yang berkiprah di semua level masyarakat, baik lokal maupun nasional.
“Tercatat alumnus pesantren Krapyak, sebut saja misalnya alm Gus Dur atau KH Abdurrahan Wahid (Mantan Presiden RI dan Ketua Umum PBNU), Gus Mus atau KH Musthofa Bisri (Wakil Rais Aam PBNU dan Budayawan), KH Said Aqil Siroj (Ketua Umum PBNU), Maftuh Basyuni (Mantan Menteri Agama RI), Masdar F Mas’udi (Tokoh NU dan penulis) dan lain sebagainya.
Dalam sesi dialog, ketika ditanya apakah pesantren mendikotomikan antara ilmu agama dan ilmu umum. Oleh KH Hilmy dijawab dengan tegas, pesantren sebagaimana spirit Islam tidak pernah mendikotomikan satu ilmu dengan yang lain. “Semua ilmu adalah sama, itulah yang diterapkan di Krapyak,” ujarnya.
Usai ditutup, peserta rombongan kemudian melakukan audiensi dan wawancara intensif dengan pengurus asrama pondok putra dan putri. Sedianya, rombongan mahasiswa Politik dan Pemerintahan UGM ini akan melangsungkan kuliah lapangan beberapa hari, menyaksikan secara langsung aktivitas keseharian santri di Pesantren Krapyak.
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor: Humaidiy AS
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Meyongsong HUT RI dengan Syukur dan Karya Nyata
2
Khutbah Jumat: Menjadikan Aktivitas Bekerja sebagai Ibadah kepada Allah
3
Jadwal Puasa Sunnah Sepanjang Agustus 2025, Senin-Kamis dan Ayyamul Bidh
4
Khutbah Jumat: Menjaga Kerukunan dan Kerja Sama Demi Kemajuan Bangsa
5
Khutbah Jumat: Rawatlah Ibumu, Anugerah Dunia Akhirat Merindukanmu
6
Khutbah Jumat: Dalam Sunyi dan Sepi, Allah Tetap Bersama Kita
Terkini
Lihat Semua