Nasional

Warga NU Sragen Himpun Dana Rp5 Miliar untuk Pembebasan Lahan Bakal NU Center

NU Online  ·  Kamis, 7 Agustus 2025 | 19:00 WIB

Warga NU Sragen Himpun Dana Rp5 Miliar untuk Pembebasan Lahan Bakal NU Center

Ilustrasi: kantor PCNU Sragen, Jawa Tengah. (Foto: dok. PCNU Sragen)

Sragen, NU Online

Warga Nahdlatul Ulama (NU) di Kabupaten Sragen Jawa Tengah kembali membuktikan kekompakan mereka dengan berhasil membayar pembebasan lahan senilai Rp5 miliar. Dana untuk pembayaran lahan berlokasi di area Masjid Kauman Sragen ini seluas 2.800 persegi, diproyeksikan untuk mendirikan NU Center Sragen.


Ketua PCNU Sragen, KH Sriyanto mengatakan pembebasan lahan berlangsung sekitar 3 bulan sejak Januari hingga Maret 2025.


“Dana dihimpun dari kupon amal jariyah senilai Rp20 ribu per lembar. Ini bukan hanya soal pembangunan fisik, tapi bagian upaya merawat warisan spiritual dan sosial bagi generasi mendatang,” kata KH Sriyanto dikonfirmasi Kamis (7/8/2025).


Dia menceritakan pembebasan lahan di sekitar masjid bersejarah di Kabupaten Sragen yakni Masjid Kauman karena dikenal sebagai salah satu tonggak awal penyebaran Islam di Sragen. 


“Oleh karena itu, kawasan ini memiliki nilai sejarah dan spiritual yang sangat tinggi, sehingga layak untuk dilestarikan dan dikembangkan lebih lanjut demi kepentingan umat,” ungkapnya.


Menurutnya, tanah-tanah di sekitar Masjid Kauman sebelumnya dimiliki oleh para ahli waris dari pendiri masjid dan pihak yang mewakafkan tanah masjid tersebut. Namun, para ahli waris ini kini telah berpencar dan tidak lagi menetap di Sragen. Seiring waktu, mereka pun sepakat untuk menjual tanah tersebut.


“Ini adalah kesempatan strategis bagi kita, warga Nahdlatul Ulama (NU), untuk mengamankan sejarah. Karena itu, kami bersepakat untuk membeli tanah-tanah di sekitar Masjid Kauman, dan nantinya akan kami wakafkan atas nama NU,” imbuhya.


Rencananya, kawasan ini ke depan akan dikembangkan menjadi pusat kegiatan NU Kabupaten Sragen. Adapun pembangunan dilakukan secara bertahap, dengan perencanaan matang dan visi jangka panjang.


Saat ini, proses pengalihan kepemilikan tanah sedang berjalan. Para ahli waris telah sepakat dan seluruh berkas telah disiapkan melalui proses notaris. Diharapkan, pada akhir Agustus atau awal September mendatang, proses ini sudah selesai dan resmi menjadi milik NU.


Setelah pengalihan kepemilikan rampung, tahap selanjutnya adalah pembangunan NU Center. 


“Di dalam kawasan ini akan dibangun fasilitas-fasilitas unggulan seperti lembaga pendidikan berbasis Ahlussunnah wal Jamaah, mulai dari tingkat dasar hingga menengah atas, klinik kesehatan untuk masyarakat, pusat ekonomi produktif, lalu gedung serba guna dan kantor seluruh badan otonom NU Kabupaten Sragen,” ungkapnya.


Menariknya, di kawasan ini juga terdapat bangunan kuno yang masih terjaga. Rencananya, bangunan tersebut tidak akan dibongkar begitu saja, melainkan akan dipindahkan ke lokasi khusus di luar area utama Masjid Kauman, demi menjaga warisan sejarah yang ada.


“Insyaallah, kawasan ini akan menjadi pusat kegiatan NU Sragen, dan representasi dari kekuatan umat yang solid dalam menjaga nilai, sejarah, dan pengembangan SDM berbasis keislaman,” pungkasnya.


Persiapan pembebasan lahan tersebut dilakukan sejak akhir 2024 di antaranya dalam Rapat Pleno yang berlangsung Sabtu (28/12/2024).


Kala itu, Rais Syuriyah PCNU Sragen, KH Ahmad Riyad Mushoffa mengatakan selain pembahasan pembebasan tanah, pleno juga menyoroti pentingnya menyelamatkan peninggalan sejarah NU di Kabupaten Sragen. Pihaknya turut mengajak seluruh warga NU untuk menjaga dan melestarikan aset-aset bersejarah milik organisasi.


“Peninggalan sejarah NU adalah warisan berharga yang harus kita selamatkan. Ini bukan hanya soal tanah atau bangunan, tetapi juga soal identitas dan keberlanjutan perjuangan Nahdlatul Ulama di Sragen,” tegasnya.


Proyek NU Center menjadi salah satu fokus utama dalam pleno tersebut. NU Center nantinya akan menjadi tempat berbagai aktivitas keagamaan, pendidikan, dan sosial kemasyarakatan.


Kekompakan dan kedermawanan warga NU Sragen bukan hal yang baru-baru ini saja terjadi. Berdasarkan data NU Online, gerakan Kotak Infak (Koin) NU yang kini tersebar ke seluruh Indonesia, juga berawal dari Sragen.

 

Dimulai dari MWCNU Karangmalang, Koin NU lalu diresmikan sebagai gerakan PBNU pada 2017. Dari Koin NU banyak terbangun gedung MWCNU, bantuan modal usaha, beasiswa Pendidikan, kesehatan dan program lainnya.