Kyai Muda NU Studi Banding di Sekolah Katolik Favorit di North Yorkshire
NU Online · Selasa, 1 Februari 2005 | 09:24 WIB
Leeds, NU Online
Sebagai bagian dari pelajaran, rombongan kyai muda NU yang sedang belajar di Leeds University melakukan studi banding di sekolah Katolik Ampleforth Abbey and College. Di sekolah ini, hampir semua siswanya tinggal di asrama sehingga kehidupannya tak jauh berbeda dengan pesantren.
Rombongan diterima oleh Private Secretary Liam Kelly dan seorang biarawan pada jam 11 siang. Pertemuan berlangsung sampai jam 3 sore dengan acara diskusi dan kunjungan ke berbagai fasilitas yang ada. Sekolah ini terletak didaerah pegunungan yang tenang dan dingin di North Yorkshire. Lahan sekolah ini sangat luas dengan fasilitas olah raga yang lengkap, bahkan juga terdapat lahan pertanian dengan domba-dombanya.
Sekolah ini memiliki prestasi akademik yang sangat baik dan banyak lulusannya yang jadi tokoh. Tak heran walaupun SPP-nya per tahun sebanyak 20.000 pound atau kalau dirupiahkan sekitar 350 juta, masih banyak orang tua yang mengirimkan anaknya ke sekolah ini. SPP di Fakultas Kedokteran Leeds University pun untuk setahun tak semahal sekolah ini.
Secara umum, kurikulum yang diajarkan tetap mengikuti standar kurikulum nasional yang ditetapkan oleh pemerintah Inggris, namun demikian ditambahkan pula penekanan tentang ajaran Katolik di kelas. Nilai-nilai yang dikembangkan adalah nilai kebersamaan dan saling membantu.
Tak semua pelajaran harus diajarkan secara normal dikelas, tetapi bisa belajar melalui lingkungan seperti tentang kepemimpinan. Dalam hal ini, kepemimpinan diajarkan melalui pembentukan forum diskusi bersama yang dikelola sendiri oleh siswa, dalam olah raga atau kegiatan-kegiatan lainnya. Komputer juga tidak diajarkan, tetapi dengan meminta para siswa untuk mengerjakan tugas-tugas melalui komputer, maka mereka akan belajar dengan sendirinya.
Di sekolah ini jam pelajaran juga berubah dari hari ke hari agar tidak ada satu mata pelajaran yang siswanya secara terus menerus kurang dapat berkonsentrasi seperti pelajaran pada hari Jum’at sore. Setiap akhir pekan juga diadakan pertandingan olah raga yang bisa mencapai 6-7 jenis olah raga dan juga acara seni, budaya, musik dan lainnya.
Sebagai anak remaja, tentu saja permasalahan yang dihadapi juga khas anak remaja, tapi ada permasalahan lain yang mungkin agak unik dimana banyak diantara mereka kurang bisa menghargai nilai uang karena memang biasa hidup sebagai orang kaya. Masalah lainnya adalah orang tua jauh dan sulit dikontak jika ada masalah
Murid yang masuk sekolah ini berasal dari seluruh dunia, banyak juga keluarga kerajaan Eropa seperti dari kerajaan Luxemburg yang menyekolahkan anaknya kesini. Dari Asia, juga terdapat anak dari Hongkong dan Thailand yang bersekolah. Namun 85 persen siswanya beragama Katolik, walaupun sekolah ini tak mengharuskan siswanya beragama tertentu.
Usia sekolah ini suda mencapai dua abad, tepatnya didirikan pada 1802. Dulu sebenarnya merupakan sekolah khusus untuk laki-laki, tetapi belakangan ini menerima murid perempuan. Dari total siswanya sebanyak 565 dan 90 siswanya saat ini berjenis kelamin perempuan. Dalam proses belajarnya, mereka disatukan, tetapi untuk asrama mereka dipisahkan.
Layaknya dipesantren, orang tua yang dulu menempati satu asrama tertentu ketika menyekolahkan anaknya juga berharap anaknya menempati asrama yang sama. Ini kadangkala menimbulkan pertentangan karena ibu sang anak menghendaki anaknya menempati asrama baru yang lebih baik.
Terdapat 60 orang guru yang mengajar dan 15 diantaranya merupakan biarawan. Sekolah ini juga tetap memiliki ikatan kuat dengan alumninya. Dengan kemajuan teknologi, komunikasi saat ini bisa dijalankan dengan menggunakan email. Selain itu jika membaptiskan anak atau untuk memimpin upacara kematian, biasanya alumni sekolah ini meminta biarawan dari sini untuk memimpinnya.(mkf)
<>
Terpopuler
1
KH Miftachul Akhyar: Menjadi Khalifah di Bumi Harus Dimulai dari Pemahaman dan Keadilan
2
Amerika Bom 3 Situs Nuklir Iran, Ekskalasi Perang Semakin Meluas
3
Nota Diplomatik Arab Saudi Catat Sejumlah Kesalahan Penyelenggaraan Haji Indonesia, Ini Respons Dirjen PHU Kemenag
4
Houthi Yaman Ancam Serang Kapal AS Jika Terlibat dalam Agresi Iran
5
Menlu Iran Peringatkan AS untuk Tanggung Jawab atas Konsekuensi dari Serangannya
6
PBNU Desak Penghentian Perang Iran-Israel, Dukung Diplomasi dan Gencatan Senjata
Terkini
Lihat Semua