KH Isrofil: Penataran Pancasila Perlu Dihidupkan di Sekolah
NU Online · Sabtu, 11 Juni 2011 | 08:37 WIB
Jombang, NU Online
Ketua Pengurus Cabang NU Jombang, KH Isrofil Amar, M.Ag menyatakan pentingnya menghidupkan kembali penataran pancasila kepada pelajar di sekolah. Hal ini untuk memberikan pelajaran kerukunan antar umat beragama yang kini dinilainya mulai luntur.
Demikian yang disampaikan Ketua Tanfidziah Pengurus Cabang NU Jombang saat seminar Peran tokoh Agama dan Ormas mendukung upaya mewujudkan kerukunan beragama di Pondok Pesantren Darul Ulum Kepuhdoko Tembelang Jombang, Sabtu (11/6).
<>
”Dulu penataran Pancasila lebih tertib dari sekarang, setiap masuk sekolah diwajibkan mengikuti penataran Pancasila, P4. Pengamalan Pancasila benar-benar diperhatikan oleh pemerintah dan juga ditertibkan,” tutur KH Isrofil yang pernah menjadi tim penatar di kabupaten Jombang ini mengatakan.
Semakin pudarnya kerukunan antar umat beragama menurut dosen Unipdu ini karena selama ini pelajaran Pancasila yang mengajarkan kerukukunan beragama sudah tidak diperhatikan lagi bahkan cenderung memudar, hal ini terjadi paska adanya era reformasi.”Karenanya penataran Pancasila perlu dihidupkan kembali dan diajarkan di setiap sekolah-sekolah,” imbuhnya.
Soal kerukunan beragama, ketua PCNU ini menambahkan Islam dalam hal ini NU tetap memegang ajaran Tawasuth. ”Kalau ada perbedaan perlu dilakukan musyawarah jangan sampai menimbulkan ketidak harmonisan. Dalam hal kerukunan beragama kita amalkan bhineka tunggal Eka,“ imbuhnya.
Meski demikian, KH Isrofil Amar menanambahkan, umat Islam harus tetap memiliki pendirian yang kuat.”Kita ikuti ajaran Rasullullah sahabat-sahabat dan ulama penerus nabi,” pintanya.
Senada dengan KH Isrofil, pengasuh PP Darul Ulum Kepuhdoko, KH Mustain Hasan mengatakan pihaknya sudah mengusulkan penataran P4 dimasukkan kembali ke sekolah melalui Masa Oreantasi Sekolah (MOS).
”Kita sudah sampaikan ke Pemkab dalam hal ini Kebangpol soal P4 ini. Dan rencananya akan ada pertemuan lanjutan terkait hal ini dengan melibakan Dinas Pendidikan, Kementrian agama dan tokoh-tokoh agama untuk menindak lanjuti,” ungkapnya.
Hadir dalam kegiatan yang diikuti sekitar 100 tokoh agama dari 12 Wajelis Wakil Cabang NU se Jombang, M Saudi dari Dirjen Kesbangpol Kemndagri. Kegiatan di buka langsung oleh Sekretaris Daerah, Munif Kusnan.
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor: Muslim Abdurrahman
Terpopuler
1
Soal Tambang Nikel di Raja Ampat, Ketua PBNU: Eksploitasi SDA Hanya Memperkaya Segelintir Orang
2
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
3
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
4
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
5
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
6
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
Terkini
Lihat Semua