Warta

Kepengurusan Baru NU Diumumkan Besok

NU Online  ·  Senin, 27 Desember 2004 | 15:56 WIB

Jakarta, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama akan mengumumkan susunan kepengurusan NU hasil Muktamar Boyolali, Selasa (28/12) besok. Dalam kepengurusan baru ini, ada dua nama pengganti Salahuddin Wahid dan Mustofa Bisri yang tak bersedia masuk PBNU. Demikian dikatakan Ketua Umum PBNU Kiai Haji Hasyim Muzadi di Jakarta, Senin (27/12).

Menurut Hasyim, pengumuman penggantian nama pengurus akan disampaikan Rois Aam K.H. Sahal Mahfudz. Hasyim menambahkan, kedua nama yang menggantikan Gus Solah dan Gus Mus sudah berjanji tak akan bersedia duduk di kepengurusan PBNU tandingan versi K.H. Abdurrahman Wahid. Mengenai nama kedua orang yang akan menduduki posisi yang ditinggalkan Gus Mus dan Gus Sholah, Hasyim enggan membeberkan kepada wartawan. "Kita tunggu saja besok, " uajrnya.

<>

Tertundanya pengumuman susunan pengurus PBNU terbaru, lanjut Hasyim karena selain menunggu kesediaan person-person yang ditunjuk menjadi pengurus juga harus menunggu kesediaan yang bersangkutan menandatangani kontrak jamiyyah. “Isi kontrak itu sama dengan kontrak jamiyyah yang ditandatangani para calon ketua umum tanfidziyah sebelum mengikuti pemilihan ketua umum putaran kedua pada saat berlangsungnya Muktamar lalu.

Untuk jajaran Syuriah selain Rais Aam dan Wakil Rais Aam akan diisi 12 orang rais dan katib 6 orang. Sedang Tanfidziyah dengan 11 ketua dan sekjen 5 orang. Setelah nama-nama pengurus Syuriah dan Tanfidziyah PBNU diumumkan, maka secepatnya akan digelar rapat pleno gabungan Syuriah dan Tanfidziyah untuk melengkapi perangkat PBNU berupa lajnah, lembaga dan tim asistensi sebagaimana yang diamanatkan oleh Muktamar Boyolali. “Khusus personalia A’wan, akan ditentukan oleh para kiai yang duduk di jajaran Syuriah,” katanya.

Menurutnya, komposisi susunan PBNU hasil Muktamar ke-31 diupayakan seakomodatif mungkin, sehingga diharapkan dapat memenuhi harapan dan memuaskan semua pihak. Namun demikian kalaupun masih ada yang menilai kurang akomodatif hal itu di luar kemampuan formatur. “PBNU dalam waktu dekat akan menggelar silaturahmi kultural dengan para tokoh NU,” ujarnya. (cih)