Warta

Kekuasaan Tak Bisa Baik Tanpa Keterlibatan Ulama

NU Online  ·  Kamis, 9 Oktober 2003 | 06:11 WIB

Jakarta, NU Online
Kekuasaan di Indonesia tidak bisa baik jika ulama tidak terlibat mewujudkan situasi kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat yang kondusif.

"Kekuasaan tidak bisa baik tanpa ikutsertanya ulama yang membantu pelaksanaan mewujudkan negara aman dan tenang," kata KH Maimun Zubair, Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Sarang Kabupaten Rembang saat Haflah At Tasyakkur Lil Ikhtitam ke-60 Asrama Perguruan Islam (API) Pondok Pesantren (Ponpes) Salaf Kecamatan Tegalrejo Kabupaten Magelang, Rabu malam.

<>

Ia menyatakan yakin krisis multidimensi berkepanjangan di Indonesia selama ini akan bisa diakhiri jika suasana kehidupan beragama terus menerus dikembangkan oleh Ponpes.Ponpes, katanya, adalah kelompok pendidikan yang meluluskan para santrinya untuk hidup mandiri dan tidak menjadi beban penguasa.

Para santri memiliki tanggungjawab melakukan pembinaan umat agar hidup takwa. Ketakwaan beragama menjadi jalan mengatasi berbagai kesulitan hidup. Ia mengemukakan, syiar Islam yang makin berkembang di Indonesia akhir-akhir ini akan memberikan pengaruh besar bagi penyelesaian krisis multidimensi berkepanjangan.

Sementara itu Bupati Magelang Hasyim Afandi mengatakan, 107 Ponpes di Magelang saat ini telah memberikan pengaruh kuat terhadap kehidupan masyarakat yang maan sehingga daerah itu dinilai kondusif untuk penanaman modal.

"Ponpes Tegalrejo ini memiliki pengaruh terhadap masyarakat Magelang. Sangat dirasakan memenuhi harapan masyarakat. Magelang termasuk kondusif kedua di Indonesia untuk investasi," katanya.

Situasi kondusif untuk penanaman modal di Magelang itu, katanya, bukan hasil kerja para pejabatnya tetapi pembinaan masyarakat yang baik oleh para kyai. Ia mengharapkan Ponpes Tegalrejo pada masa mendatang tetap menghasilkan para santri yang berkualitas dan berperan dalam upaya-upaya membangun situasi kondusif.

"Harapannya Ponpes Tegalrejo tetap bermanfaat melalui pendidikan terintegrasi sehingga menghasilkan orang-orang berkualitas," kata Hasyim Afandi.(mkf)