Warta

Kasih Sayang dalam Islam bukan Valentine Day

NU Online  ·  Sabtu, 14 Februari 2009 | 04:19 WIB

Brebes, NU Online
Meskipun di dalam Islam menganjurkan kasih sayang, tapi suatu Ikhtifal (perayaan) Valentine Day yang selama ini diperingati para kaum muda-mudi mengandung unsure maksiat. Sehingga Islam secara tegas peringatan Valentine Day hukumnya haram.

Pasalnya, dalam pandangan Fiqh, Valentine day dikategorikan sebagai perilaku ikhtilat (percampuran laki-laki dengan perempuan bukan muhrim). Baik ditempat sepi maupun ramai dengan saling bermesraan memadu cinta layaknya suami istri.<>

“Perilaku itu sangat tegas diharamkan oleh Islam,” tutur Wakil Kepala Mualimin Mualimat Pondok Pesantren Al Hikmah 2 Benda Sirampog Brebes Mohammad Muzakki,
S.Pd. dalam Halaqoh Valentine Day di Aula SMA 1 Brebes, Kamis (12/2) sore.

Kategori kedua, lanjut Muzaki, valentine day sebagai Kholwah (berdua antara laki-laki dengan perempuan yang bukan suami istri dan bukan muhrim) yang cenderung sampai pada tahap ngelencer ke kamar untuk berzina.

Menurut Muzakki, pengharaman ini bertujuan untuk kemaslahatan manusia itu sendiri dalam memelihara keturunan sebagai mahluk yang dimuliakan Allah SWT, karena menjaga nafsunya (Hifdz nafs).

Islam menganjurkan berkasih sayang kepada orang tua, guru, tetangga, tamu dan sesama dengan cara menebar senyum serta tidak berbuat angkara murka di muka bumi. “Allah SWT pun Arahmanurohim. Kasih sayang dalam Islam bukan Valentine Day, ” pungkasnya.

Halaqoh yang dihadiri ratusan siswa siswi SMA/MA/SMK di Brebes kota itu digelar Lembaga Pemberdayaan Perempuan (LPP) Ponpes Al Hikmah 2 bekerja sama dengan OSIS sekbid Rohani Islam SMA 1 Brebes. Juga diisi dengan mengupas masalah haids dipandang dari fiqh Haidz oleh Tim LPP Al Hikmah yang terdiri atas 5 orang Santri MMA itu.

Diskusi berlangsung seru, mengingat acara digelar secara lesehan dan terbuka bagi siswa-siswa putih abu-abu yang tengah menginjak puber itu. “Kami ingin memberi pengertian yang pasti kepada siswa-siswi tentang Valentine Day. Agar tidak terjadi salah tafsir,” imbuh Pembina OSIS SMA 1 Brebes H. Lukman Nur Hakim, S.Psi. (was)