Warta
Kalla Tebar Janji Naikkan Ekonomi Syariah 25 Persen
NU Online · Senin, 15 Juni 2009 | 01:37 WIB
Jakarta, NU Online
Calon presiden M Jusuf Kalla menyatakan jika terpilih jadi presiden akan mampu menaikan ekonomi berbasis syariah hingga 25 persen.
"Ekonomi syariah sekarang baru dua sampai tiga persen. Saya sanggup naikkan hingga 24 persen," kata Capres M Jusuf Kalla pada kampanye dialogis di Cakung, Jakarta, Ahad.<>
Kalla mengemukakan ekonomi syariah justru lebih tahan banting dibandingkan dengan ekonomi kapitalis.
"Ekonomi syariah justru lebih bisa bertahan dibandingkan dengan ekonomi kapitalis, karena berdasarkan pada transaksi riil," kata Kalla.
Kalla juga menjelaskan kalau transaksi riil yang terjadi, maka pasar-pasar tradisional akan berkembang. Karena itu, dia selalu lebih mementingkan kehidupan pasar-pasar tradisional.
Menurut Kalla, untuk bisa menjadi bangsa yang kuat maka harus bisa mandiri. Kalla menegaskan pentingnya Bangsa Indonesia mandiri baik di bidang ekonomi maupun yang lainnya.
Kalla juga mengatakan bahwa berbagai kontrak karya bidang pertambangan, minyak dan gas yang merugikan negara harus dinegosiasi ulang. "Kita akan ubah kontrak-kontrak karya yang merugikan negara," kata Kalla. (ant/mad)
Calon presiden M Jusuf Kalla menyatakan jika terpilih jadi presiden akan mampu menaikan ekonomi berbasis syariah hingga 25 persen.
"Ekonomi syariah sekarang baru dua sampai tiga persen. Saya sanggup naikkan hingga 24 persen," kata Capres M Jusuf Kalla pada kampanye dialogis di Cakung, Jakarta, Ahad.<>
Kalla mengemukakan ekonomi syariah justru lebih tahan banting dibandingkan dengan ekonomi kapitalis.
"Ekonomi syariah justru lebih bisa bertahan dibandingkan dengan ekonomi kapitalis, karena berdasarkan pada transaksi riil," kata Kalla.
Kalla juga menjelaskan kalau transaksi riil yang terjadi, maka pasar-pasar tradisional akan berkembang. Karena itu, dia selalu lebih mementingkan kehidupan pasar-pasar tradisional.
Menurut Kalla, untuk bisa menjadi bangsa yang kuat maka harus bisa mandiri. Kalla menegaskan pentingnya Bangsa Indonesia mandiri baik di bidang ekonomi maupun yang lainnya.
Kalla juga mengatakan bahwa berbagai kontrak karya bidang pertambangan, minyak dan gas yang merugikan negara harus dinegosiasi ulang. "Kita akan ubah kontrak-kontrak karya yang merugikan negara," kata Kalla. (ant/mad)
Terpopuler
1
Inalillahi, Tokoh NU, Pengasuh Pesantren Bumi Cendekia KH Imam Aziz Wafat
2
Aksi ODOL Tak Digubris Pemerintah, Sopir Truk Mogok Kerja Nasional Mulai 13 Juli 2025
3
Mas Imam Aziz, Gus Dur, dan Purnama Muharramnya
4
Gus Yahya: Sanad adalah Tulang Punggung Keilmuan Pesantren dan NU
5
PM Spanyol Sebut Israel Dalang Genosida Terbesar Abad Ini
6
Al-Azhar Mesir Kecam Pertemuan Sekelompok Imam Eropa dengan Presiden Israel
Terkini
Lihat Semua
