Warta

Kalangan Etnis Tionghoa Tertarik Berinvestasi ke BMT SM NU

NU Online  ·  Rabu, 16 Juli 2008 | 02:48 WIB

Pekalongan, NU Online
Pesatnya perkembangan Baitul Maal Wat Tamwil Syirkah Muawanah Nahdlatul Ulama (BMT SM NU) Pekalongan menjadi daya tarik kalangan etnis Tionghoa untuk berinvestasi.

Meski BMT SM NU Pekalongan bukan lembaga perbankan yang dijamin oleh pemerintah, akan tetapi melihat kinerja BMT sejak berdiri hingga sekarang, perkembangan aset terus menanjak, mereka tidak ragu lagi untuk ikut menanamkan modal dalam bentuk deposito.<>

Hal tersebut disampaikan Soleh Dahlan mewakili teman temannya yang hadir dalam pertemuan bisnis gatering BMT SM NU dengan kalangan pengusaha tionghoa di Hotel Nirwana pekan lalu.

”Melihat kinerja BMT, saya optimis BMT dapat berkembang dengan pesat seperti koperasi yang berpusat di Pekalongan namun telah merambah ke daerah daerah lain. Apalagi keuntungan BMT 40 % disumbangkan ke NU, pasti akan semakin berkah usahanya," katanya kepada NU Online.

”Saya dan kawan-kawan pengusaha etnis Tionghoa yang ada di pekalongan, akan berinvestasi dalam bentuk deposito 500 juta rupiah untuk tahap pertama, dan ini masih ada tahap berikutnya untuk memperbesar modal usaha BMT, tunggu saja," tambahnya.
  
Menurut Ketua BMT SM NU Pekalongan H Abdullah Sjatory, SE, MM semula BMT hanya bermodal usaha sebesar 50 juta rupiah. Kemudian berkat dukungan warga Nahdliyyin di Pekalongan dan sekitarnya kini telah telah memiliki asset sebesar hampir 10 milyar rupiah. Menurutnya, perkembangan yang luar biasa ini tidak lepas dari dukungan para kiai, pengurus, karyawan dan kepercayaan nasabah.

Sjatory yang mantan kepala cabang Bank Mandiri berharap, dengan masuknya kelompok etnis Tionghoa akan semakin menambah kepercayaan warga terhadap kinerja BMT SM NU, dan siap menerima dana dalam bentuk tabungan dan deposito berapapun jumlahnya.

Ternyata kemampuan warga NU Kota Pekalongan mengelola lembaga keuangan mikro syariah dan dari keutungannya 40 % disumbangkan ke PCNU setiap bulannya, telah menjadi daya tarik peserta konferensi wilayah NU Jateng di Brebes tempo hari.

Hal tersebut dikatakan Pengurus Cabang NU Kota Pekalongan Kasiman Mahmud, M.Ag yang ikut dalam sidang komisi program. Ternyata beberapa cabang tertarik dengan upaya PCNU Kota Pekalongan dalam menggali dana untuk operasional organisasi. meski belum terlalu besar kontribusi BMT SM NU sebesar 10 juta rupiah setiap bulannya ke PCNU Kota Pekalongan telah mampu membiayai program dan operasional organisasi.

Menurut Kasiman, jika saja setiap cabang NU memiliki usaha seperti yang dilakukan oleh PCNU Kota Pekalongan, dipastikan NU akan mengalami perkembangan yang luar biasa. masalahnya saat ini, baru beberapa cabang yang sudah melakukannya dan justru PWNU Jateng sendiri belum memiliki badan usaha yang dapat diandalkan. (amz)