Sejumlah kader muda Nahdlatul Ulama (NU) di Kabupaten Pati, Jawa Tengah yang tergabung dalam Ikatan Pelajar NU (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri NU (IPPNU) menyoroti banyaknya calon legilatif (caleg) dari kalangan jam’iyyah nahdliyyin atau warga NU.
Dalam sarasehan temu alumni dan halal bihalal yang digelar, Ahad (19/10) kemarin, ratusan kader muda NU mendiskusikan ramainya caleg yang menggunakan jalur kultural dari NU.<>
Agenda yang bertempat di gedung NU, Jalan Dr Susanto, No 04 Pati ini, menghadirkan nara sumber Abdurrahman Kasdi, kader muda NU dan Pembantu rektor I Unisfat Demak, dan Mohammad Syafiq, Wakil Ketua Pengurus Wilayah IPNU Jateng.
Menurut Abdurrahman Kasdi, ketentuan pencalegan kader dari NU harus diperjelas.
”Selama ini, NU seperti menjadi rumah yang disapa ketika pemilu tiba. Banyak caleg yang memanfaatkan kedekatan secara kultur dari NU. Akan tetapi, ketika pemilu selesai, caleg yang jadi anggota DPR, lupa dengan NU,” ujarnya.
“Seharusnya kader NU yang menjadi caleg pada pemilu kali ini, berkumpul untuk menyatukan komitmen serta kesepahaman dengan pengurus dan lembaga-lembaga NU,” tambahnya.
Selain itu, ujar Kasdi yang juga pernah menjadi peneliti di Lakpesdam NU Jakarta, syarat mutlak yang harus dimiliki caleg yang dikader oleh NU adalah hendaknya menjaga integritas moral.
”Jangan sampai caleg dari NU terlibat kasus negatif yang memperburuk citra,” tegas Kasdi dalam diskusi yang dipandu moderator Munawir Aziz yang juga kontributor NU Online.
Narasumber lainnya, Mohammad Syafiq, menegaskan, kader muda NU harus berani melakukan improvisasi di berbagai bidang, termasuk politik.
”Caleg berasal dari pengurus NU sebenarnya tak masalah, sepanjang mentaati peraturan organisasi. Garis struktural dan kultural seharusnya tak dibelokkan oleh kepentingan pragmatis, untuk itu ketika menjadi caleg, kader NU harus berkomitmen pada lembaga,” tegas Syafiq.
Pada kesempatan itu, H Ali Munfaat yang memberikan sambutan dari Pengurus Cabang NU Pati menghimbau agar kader muda NU tak lupa dengan komitmen organisasi yang menjadi amanah bersama.
”Sebagai kader yang militan dan peduli pada organisasi, sudah selayaknya memikirkan jam’iyyah. Berjuang di jalur manapun tidak masalah, asalkan tetap komitmen pada organisasi,” ujar Ali Munfaat.
Di akhir diskusi, Abdul Hamid, Sekretaris IPNU Pati, menegaskan akan mengajak lembaga dan banom NU untuk mengkritisi caleg yang ada di pati.
”Kami akan mengkampanyekan pentingnya caleg bermoral. Dalam waktu dekat, kami akan mengundang pengurus lembaga, banom NU dan jaringan LSM di Pati, untuk mengkritisi profil caleg yang maju pada pemilu nanti,” ujar Hamid. (ziz)
Terpopuler
1
Inalillahi, Tokoh NU, Pengasuh Pesantren Bumi Cendekia KH Imam Aziz Wafat
2
Aksi ODOL Tak Digubris Pemerintah, Sopir Truk Mogok Kerja Nasional Mulai 13 Juli 2025
3
Mas Imam Aziz, Gus Dur, dan Purnama Muharramnya
4
Gus Yahya: Sanad adalah Tulang Punggung Keilmuan Pesantren dan NU
5
PM Spanyol Sebut Israel Dalang Genosida Terbesar Abad Ini
6
Al-Azhar Mesir Kecam Pertemuan Sekelompok Imam Eropa dengan Presiden Israel
Terkini
Lihat Semua