JCH Tersesat di Tanah Suci Diimbau Cari Rumah Berbendera RI
NU Online · Kamis, 23 Desember 2004 | 02:23 WIB
Surabaya, NU Online
Kepala Bidang Penyelenggara Haji Kanwil Depag Jatim H Saiful Islam mengimbau Jamaah Calon Haji (JCH) yang tersesat di Tanah Suci untuk mencari rumah berbendera RI atau bendera merah-putih.
"Jangankan di Saudi Arabia, di asrama haji Surabaya saja sering ada JCH yang tersesat saat kembali dari masjid ke kamar, apalagi di Tanah Suci," katanya di Surabaya, Kamis, menanggapi adanya JCH dari kloter 1 Embarkasi Surabaya (Probolinggo) yang sempat tersesat.
<>JCH asal Probolinggo dimaksud adalah Aris bin Tumin sempat hilang setelah terpisah dari rombongan usai ziarah di Raudah, Madinah. Radio Suara Surabaya (22/12) melaporkan Aris yang cukup tua itu terpisah dari rombongan usai salat Ashar di Masjid Nabawi pada Selasa (21/12) dan ditemukan anggota rombongan pada Rabu (22/12) siang.
Menurut Saiful Islam yang juga Sekretaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya itu, setiap JCH sudah dilengkapi dengan sejumlah tanda pengenal atau identitas, diantaranya setiap rombongan (40-50 orang) diberi satu bendera kecil.
"Bendera itu dipegang ketua rombongan atau ketua regu untuk pengenalan, sedangkan setiap JCH dibekali dengan gelang. Kalau di asrama haji ada kartu pengenal yang diberi nomer kamar selama di asrama haji," katanya.
Namun, katanya, jika masih tetap ada JCH yang tersesat, maka mereka hendaknya mencari rumah berbendera "merah-putih", karena di rumah itu ada mobil dan tenaga musiman (temus) yang siap mengantarkan ke tempat penampungan asal JCH yang tersesat itu.
"Temus itu umumnya mahasiswa Indonesia yang kuliah di Mesir atau Saudi Arabia, sehingga tidak ada kendala bahasa yang berarti, apalagi mereka juga hafal ciri orang Indonesia dan tahu seluk-beluk lokasi ibadah haji, karena mereka sudah lama di Saudi Arabia," katanya.
Embarkasi Surabaya selama musim haji 2005 akan memberangkatkan 40.350 JCH dari Jatim (34.000), NTB (5.000), NTT (500), dan Bali (850) dengan kelompok terbang (kloter) pertama dari Kabupaten Probolinggo (Karesidenan Malang).
Setelah itu disusul JCH dari Karesidenan Kediri, Karesidenan Madura, Karesidenan Besuki, Karesidenan Surabaya, Karesidenan Madiun, dan Karesidenan Bojonegoro.
Namun, katanya, di sela-sela urutan karesidenan itu akan ada kloter dari NTB pada 22, 23, 25, dan 30 Desember serta 4, 6, 11, 12, 13, dan 15 Januari, kemudian NTT pada 27 Desember dan Bali pada 5 dan 6 Januari.(an/mkf)
Terpopuler
1
Isi Akhir dan Awal Tahun Baru Hijriah dengan Baca Doa Ini
2
Pengumuman Hasil Seleksi Wawancara Beasiswa PBNU ke Maroko 2025, Cek di Sini
3
Trump Meradang Usai Israel-Iran Tak Gubris Seruan Gencatan Senjata
4
Data Awal Muharram 1447 H, Hilal Masih di Bawah Ufuk
5
Menlu Iran ke Rusia, Putin Dukung Upaya Diplomasi
6
Rudal Iran Serang Pangkalan Militer Amerika Serikat di Qatar
Terkini
Lihat Semua