Brebes, NU Online
Pentas Iwan Fals di Brebes berbeda dengan perjalanannya pada putaran pertama. Kali ini ia ditemani dalang edan Ki Enthus Susmono yang juga pengurus Lembaga Seniman dan Budayawan NU. Pertunjukanpun jadi hidup karena usai menyanyi, diartikan maknanya oleh Ki Ageng Ganjur dan ditimpali oleh tokoh wayang golek Si Slentheng.
“Walah... Slentheng pinter ya,” sapa Iwan setelah mengisahkan Si Budi yang harus banting tulang akibat tidak sekolah yang terpaksa harus jual koran akibat kemiskinan yang melilitnya.<>
“Ya iyalah Kang Iwan, wong Slentheng saiki bisa sekolah. Wong miskin masa tidak bisa sekolah? Orang miskin dan anak-anak terlantarkan dipelihara oleh negara?,” jawab slenteng menyindir pemerintah yang belum berpihak pada rakyat kecil. Pengunjungpun tertawa terbahak.
Namun sayang, penyanyi balada Iwan Fals ngambek, tidak mau melanjutkan konsernya akibat dikotori oleh penggemarnya yang melakukan adu jotos. Dia memutuskan untuk menghentikan pertunjukan konsernya, setelah tiga kali terjadi perkelahian antar penonton.
“Saya sudah janji, kalau kalian berkelahi tidak damai, berkelahi aku berhenti. Apalah gunanya kata-kata, kalau tak lagi dipercaya,” ucap Iwan Fals sambil meletakan gitar.
Bang Iwan, demikian panggilan akrabnya, hanya menyanyikan 4 lagu. Diawali dari Sore Tugu Pancoran, Hutanku, Tanam Siram Tanam, Tak Biru Lagi Lautku dan Bung Hatta. Ditengah-tengah Iwan menyanyikan lagu Bung Hatta, saat itu pula perkelahian ketiga meletus. Akhirnya Iwan pun meletakan gitarnya dan turun dari panggung.
Iwan Fals melakukan perjalanan extrareligi ke 99 pesantren, yang didalamnya diisi dengan konser bersama Ki Ageng Ganjur. Di Brebes, dia menyambangi Pesantren Azziyadah Desa Karangmalang Ketanggungan Brebes Selasa (24/5) dari pagi hingga malam hari.
Sebelumnya digelar dialog dan tanam pohon serta ziarah ke makam Kiai Jazuli. Rabu (25/5) malam ia kembali melakukan perjalanan serupa di Kota Pekalongan.
Redaktur: A. Khoirul Anam
Kontributor: Wasdiun
Terpopuler
1
Kemenag Tetapkan Gelar Akademik Baru untuk Lulusan Ma’had Aly
2
LKKNU Jakarta Perkuat Kesehatan Mental Keluarga
3
Mahasiswa Gelar Aksi Indonesia Cemas, Menyoal Politisasi Sejarah hingga RUU Perampasan Aset
4
3 Alasan Bulan Kedua Hijriah Dinamakan Safar
5
Anggapan Safar sebagai Bulan Sial Berseberangan dengan Pandangan Ulama
6
Kopri PB PMII Luncurkan Beasiswa Pendidikan Khusus Profesi Advokat untuk 2.000 Kader Perempuan
Terkini
Lihat Semua