Warta

Iran: AS Campuri Urusan Timteng

Sen, 7 Januari 2008 | 02:13 WIB

Tehran, NU Online
Iran kemarin mengecam rencana lawatan Presiden Amerika Serikat (AS) George W Bush ke Timur Tengah sebagai campur tangan terhadap hubungan negara-negara di kawasan.

Mulai Rabu 9 Januari mendatang, Bush akan berkunjung ke negara musuh Iran, Israel, kemudian dilanjutkan ke Tepi Barat dan juga ke lima negara Arab.<>

Di Israel, Bush akan menjadi presiden AS pertama yang berkunjung ke sana dalam sembilan tahun belakangan. Tujuannya adalah mempercepat tercapainya kesepakatan damai dengan Palestina. Sementara itu, kunjungan Bush ke lima negara-negara Arab -Kuwait, Bahrain, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, dan Mesir- bertujuan memberi tekanan lebih besar terhadap Iran terkait program nuklirnya.

"Kami melihat kunjungan semacam itu sebagai campur tangan terhadap hubungan negara-negara kawasan di Timur Tengah dan sebagai sebuah propaganda," kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri Iran Mohammad Ali Hosseini, Ahad (6/1).

Hosseini mengatakan, upaya AS mendorong kesepakatan damai di Timur Tengah -yang diawali di Annapolis- merupakan dalih demi menjaga kepentingan rezim Zionis Israel.

"Setelah konferensi Annapolis, kami melihat rezim Zionis segera melakukan gerakan-gerakan dan menunjukkan bahwa mereka tidak sungguh-sungguh berkomitmen menyukseskan upaya damai," tandas Hosseini.

Sementara itu, dilaporkan bahwa Washington akan membela Israel jika seandainya Iran menyerang ke sana. "Apakah akan ada serangan dalam waktu dekat, saya kira tidak. Namun, jika Iran memang menyerang Israel, kami akan membela sekutu kami," ujar Bush dalam wawancara dengan radio militer Israel.

Israel menganggap Republik Islam Iran merupakan ancaman di kawasan menyusul pernyataan dari Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad mengenai penghapusan Israel dari peta. "Jika saya seorang warga Israel, saya akan menanggapi serius perkataan presiden Iran dan sebagai presiden AS, saya pun menanggapi serius pernyataan tersebut," kata Bush lagi. (okz/dar)