Pengurus Pusat Ikatan Pelajar Puteri Nahdlatul Ulama (IPPNU) menyelenggarakan Halaqoh Pelajar dan Kenferensi Besar (Konbes) IPPNU dengan tema “Bangga Menjadi Anak Bangsa” di Taman Rekreasi Wiladatika Cibubur, Jakarta, selama empat hari, 6-9 November 2008, diikuti perwakilan pengurus wilayah IPPNU seluruh Indonesia.
Acara pembukaan Halaqah dan Konbes diadakan di Pondok Pesantren As-Shidiqiyah Jakarta yang dipimpin oleh KH Nur Muhammad Iskandar SQ, Rabu (5/11) pagi, dihadiri Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Bagdja, Wakil Gubernur DKI Jakarta H Prijanto dan Staf Menteri Komunikasi dan Informatika Son Koeswadi.<>
Acara halaqah tersebut sekaligus juga dalam rangka refleksi 100 tahun kebangkitan nasional, 10 tahun reformasi, 63 tahun kemerdekaan RI, dan 80 tahun Sumpah Pemuda. Dalam halaqah tersebut akan di-launching program “Sekolah Kebangsaan IPPNU”.
Beberapa tokoh dan pejabat negara dijadwalkan menjadi pembicara dalam halaqah tersebut, antara lain Prof Dr H Nasaruddin Umar (Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Depag RI), Ahmad Baso (Anggota Komnas HAM), Dedi A. Rachim (Direktorat Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Steacy Pearce (Second Secretary Kedutaan Besar Amerika untuk Indonesia, dan Dirjen Pendidikan Nasional RI.
Salah satu agenda terpenting dalam Halaqah dan Konbes IPPNU kali ini adalah Silaturrahim dan Bincang-bincang dengan Ibu Negara RI Hj. Ani Yudhoyono di Istana Negara. IPPNU berharap mendapatkan arahan-arahan Ibu Negara yang akan menjadi pedoman dalam pelaksanaan Konbes.
Ketua Umum Pengurus Pusat IPPNU Wafa Patria Umma berharap Ibu Negara memberikan semangat kepada IPPNU untuk menjalankan program-program organisasi sekaligus memberikan arahan dalam melakukan langkah-langkah baru terkait dengan kaderisasi generasi bangsa.
“Sebagai Ibu Negara yang sangat memperhatikan generasi muda terutama remaja dan pelajar puteri, kami berharap Ibu Negara dapat memberikan penyegaran. Kami sangat antusias dengan beberapa program dari ibu Negara misalnya “Mobil Pintar” untuk menciptakan tradisi membaca dan membantu menyediakan buku-buku bermutu bagi anak-anak sekolah yang tidak mampu,” kata Wafa. (nam)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Larangan Pamer dan Bangga dengan Dosa-dosa
2
Pastikan Arah Kiblat Tepat Mengarah ke Ka'bah Sore ini
3
Trump Turunkan Tarif Impor Jadi 19 Persen, Ini Syarat yang Harus Indonesia Penuhi
4
Khutbah Jumat: Membumikan Akhlak Nabi di Tengah Krisis Keteladanan
5
Khutbah Jumat: Sesuatu yang Berlebihan itu Tidak Baik, Termasuk Polusi Suara
6
Sejumlah SD Negeri Sepi Pendaftar, Ini Respons Mendikdasmen
Terkini
Lihat Semua