Jakarta, NU Online
Bagaimanapun juga IPNU-IPPNU harus melakukan perubahan menuju organisasi pelajar dan santri. ”IPNU-IPPNU harus berani melakukan perubahan, TNI saja bisa mengapa mereka tidak.”
Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Ketua PBNU Ir H. Mustofa Zuhad Mughni ketika dihubungi NU Online berkaitan dengan kongres IPNU-IPPNU yang akan segera dilaksanakan pada tanggal 18-22 Juni mendatang.
<>Sebagai organisasi pelajar dan santri ke depan mereka harus dapat memenuhi kebutuhan para anggotanya. “Saat ini kegiatan IPNU-IPPNU lebih banyak berorientasi untuk memenuhi kebutuhan pengurus, bukan pelajar dan santri. Kebutuhan para pengurus hanyalah untuk memperoleh akses politik bagi diri mereka sendiri, bukan pada anggota,”
“Kegiatan-kegiatan untuk menunjang kepentingan pengurus tersebut pada akhirnya juga tidak berkaitan dengan kebutuhan pelajar dan santri. Mereka mengadakan seminar mengenai AIDS dan KB, atau masalah Marxisme daripada masalah kepelajaran yang sebetulnya menjadi bidang garapan mereka” ungkap Mustofa Zuhad. Banyak kegiatan seminar yang dilaksanakan sebetulnya dilaksanakan untuk konsumsi mahasiswa sehingga pelajar menjadi terabaikan.
Sebagai organisasi kader NU, IPNU-IPPNU seharusnya lebih mementingkan program pemberdayaan bagi para anggotanya seperti kegiatan penyaluran hobi, bagaimana bekerja dalam sebuah tim, ataupun pelatihan pers.
IPNU ke depan harus lebih banyak melakukan kegiatan seperti bagaimana bekerja secara kelompok, menyalurkan hobi, ataupun pelatihan pers. “IPNU saat ini mengalami kemerosotan yang luar biasa dengan memposisikan diri sebagai organisasi pemuda,” tambahnya.
Berkaitan dengan adanya komisariat IPNU-IPPNU yang ada di perguruan tinggi, Mustofa Zuhad berpendapat bahwa sebaiknya mereka mereka bekerja sama dengan organisasi lain seperti PMII. Dia memberi contoh dengan pemberian bimbingan belajar bagi para anggota IPNU-IPPNU yang akan memasuki perguruan tinggi. Mereka bukanlah pesaing karena berasal dari latar belakang NU.”(mkf)
Terpopuler
1
KH Thoifur Mawardi Purworejo Meninggal Dunia dalam Usia 70 tahun
2
Targetkan 45 Ribu Sekolah, Kemendikdasmen Gandeng Mitra Pendidikan Implementasi Pembelajaran Mendalam dan AI
3
Kuasa Hukum Rakyat Pati Mengaku Dianiaya hingga Disekap Berjam-jam di Kantor Bupati
4
Amalan Mengisi Rebo Wekasan, Mulai Mandi, Shalat, hingga Yasinan
5
Ramai Kritik Joget Pejabat, Ketua MPR Anggap Hal Normal
6
Pimpinan DPR Bantah Gaji Naik, tapi Dapat Berbagai Tunjangan Total hingga Rp70 Juta
Terkini
Lihat Semua