Warta

Ilmu Falak tidak hanya Terkait Penentuan Awal-Akhir Ramadlan

Rab, 29 Februari 2012 | 06:38 WIB

Kudus, NU Online
Wakil Ketua Lajnah Falakiyah PBNU KH Sirril Walfa mengatakan Ilmu Falak (astronomi) tidak hanya terkait pada masalah penetapan awal-akhir Ramadhan saja tetapi  meliputi beberapa aspek. Antara lain kiblat, waktu sholat, sholat sunnah gerhana bulan dan matahari serta masalah zakat (haul/masa penghitungan).

“Memang diantara yang paling rawan terjadinya rawan perbedaan  hanyalah mengawali dan mengawali  Ramadhan itu.” ujarnya dalam acara Workshop, Urgensi Ilmu Falak dan Pendidikan Antariksa dalam Tinjauan Syari’ah di aula MA NU TBS Kudus, Selasa (28/2).
<>
Pakar Falak yang juga dosen di UIN Syarif Hidayatullah ini menambahkan kerawanan lain yang sedang ramai belakangan ini adalah masalah arah kiblat.

“Semua ini karena kekritisan masyarakat perihal kebenaran arah kiblat. Di daerah Depok  misalnya, setelah diukur ada pemahaman keliru kalau kiblat itu barat padahal kiblat mengarah ke ka’bah,” tuturnya.

Ia menjelaskan ada dua kaidah kiblat yakni kiblatul wahyi yakni penentuan kiblat yang disampaikan nabi berdasarkan wahyu Allah dan kiblatul ijtihad yang ditentukan berdasarkan penelitian.

“Ilmu falak  itu dibangun atas dasar penelitian.Karena itu kita berlaku hukum penelitian,yang valid itu yang mui’tabar,” tandasnya.

Menyinggung arah kiblat masjid wali perlu dirubah atau tidak, KH Sirril Wafa menandaskan tergantung kesiapan masyarakat saja.

“Kalau melenceng tetapi masyarakatnya tidak siap, saya kira masih bisa ditolerir. Yang jelas penentuannya harus menggunakan kaidah kiblat yang ada,” tambahnya lagi.

Usai workshop, peserta yang sebagian besar pelajar MA NU TBS diajak  praktek memandang benda-benda antariksa melalui alat teropong yang dibawa mobil observatorium (NUMO) milik LFPBNU.



Redaktur    : Mukafi Niam
Kontributor: Qomarul Adib