Jakarta, NU Online
Perlunya pemahaman Islam yang sejuk, damai dan toleran harus terus disosialisasikan kepada dunia, karena ajaran Islam sejatinya tidak mengajarkan kekerasan apalagi paham teroris. Pemahaman dan tuduhan Islam sebagai teroris, khususnya di dunia Barat karena kurangnya pemahaman ajaran Islam yang kaffah.
Untuk itulah International Conference of Islamic Scholars (ICIS) yang di prakarsai oleh PBNU bekerjasama dengan Yayasan Haqqani Indonesia, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (UIN), Islamic Supreme Council of America (ISCA) dan World Oganization for Resource Development and Education (WORDE) akan menggelar Workshop dengan tema, "Islam and Civil Society in the 21 Century : A Path to Transformation.
<>"Alhamdullilah, moderasi Islam indonesia yang di dahului oleh forum ICIS sudah mulai dikenal dan dipertimbangkan seluruh dunia, dari yang ekstrim sampai yang moderat. Saya sudah berbicara dengan ulama di Iran, Libia, Palestina, Syria, dan eksponen Irak di luar negeri yang ternyata sudah mulai menyadari pentingnya wajah Islam yang lebih sejuk. Dan langkah itu akan lebih ditingkatkan dengan melakukan rangkaian kegiatan yang terus menerus dan workshop ini salah satu upaya untuk terus menumbuhkan pemahaman Islam yang rahmatan lil Alamin, " kata ketua PBNU terpilih periode 2004-2009 KH. Hasyim Muzadi dalam konferensi pers sosialisasi program tersebut, di gedung PBNU LT VIII, Kramat Raya Jakarta, Jum'at (10/12).
Hadir dalam kesempatan tersebut salah seorang pembicara tekemuka dari Amerika, Syeikh Muhammad Hisyam Kabbani, Ms. Dr. hedieh Mirahmadi, mantan ketua OC ICIS, H.M. Rozy Munir, wakil Rektor UIN, Prof. Dr. Masykuri Abdillah, mantan Rais Syuriah, KH.Said Aqiel Siradj, ketua yayasan Universitas Islam Assyafi'iyah, Dr. Tuty Alawyah AS. dan Dr Soenarto sebagai corporate sponsor kegiatan tersebut.
Menurut Hasyim yang pertama kali tampil di gedung PBNU sejak dikukuhkan sebagai ketua umum PBNU pada muktamar ke 31 di Boyolali ini, apa yang dilakukan NU melalui ICIS bukan sekadar untuk memperbaiki citra Islam di mata dunia, tetapi secara tidak langsung juga demi citra bangsa Indonesia. Apalagi, sampai saat ini dunia Islam masih mendapat sorotan negatif di mata dunia internasional, dan negara Indonesia pun tidak bisa menghindari kenyataan bahwa penduduknya juga banyak yang beragama Islam. "Kita ingin terus bahu membahu menyampaikan pesan Islam sebagai agama yang damai di seluruh dunia," paparnya.
Rencananya acara akan diawali dengan pembukaan di Hotel Shangri-La Jakarta pada tanggal 21 Desember 2004, berikutnya akan digelar workshop di dua tempat yakni di Universitas Islam Assyafi'iyah (UIA) Jatiwaringin dan di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah (UIN) Ciputat Jakarta. Dalam kesempatan workshop di Assyafi'iyah seperti dijelaskan ketuanya Dr. Tuty Alawyah AS akan dimulai dengan workhsop yang diperkirakan dihadiri oleh 5000 Jama'ah, dilanjutkan sholat Jum'at dengan khutbah Jum'at oleh Syeikh Muhammad Hisyam Kabbani dan dihadiri Tablih Akbar di hadapan jama'aah Badan Kontak Majlis Taklim asuhah pesantren Assyafiiyah yang tersebar di Jabotabek.
Sedangkan soal topik yang dibahas antara lain soal evolisi yang terjadi di pesantren oleh DR. Nazer Ahmad, soal sufi dan masyarakat madani oleh DR. Vincent Cornel, soal pendidikan kemasyarakatan oleh DR. Hasyim Kamali, soal jaminan hukum peranan wanita dalam masyarakat madani oleh DR. Rahma Boruqia, soal syariat dan hukum perundang-undangan oleh, Dr. Abdou Filali-Ansary, soal implementasi paradigma Islam dan Demokrasi oleh DR. Husain Haqqani, soal keutamaan keberagamaan agama di dalam Islam oleh Prof. Abdul Hakim Murad, dan soal Prinsip kepemimpinan di dalam keadaan perang dan damai oleh Syaikh Muhammad Hisyam Kabbani. (cih)
Terpopuler
1
Isi Akhir dan Awal Tahun Baru Hijriah dengan Baca Doa Ini
2
Istikmal, LF PBNU Umumkan Tahun Baru 1447 Hijriah Jatuh pada Jumat, 27 Juni 2025
3
Data Awal Muharram 1447 H, Hilal Masih di Bawah Ufuk
4
Trump Meradang Usai Israel-Iran Tak Gubris Seruan Gencatan Senjata
5
Pengumuman Hasil Seleksi Wawancara Beasiswa PBNU ke Maroko 2025, Cek di Sini
6
Menlu Iran ke Rusia, Putin Dukung Upaya Diplomasi
Terkini
Lihat Semua