Surabaya, NU Online
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel Surabaya telah ditunjuk Departemen Agama (Depag) RI untuk merumuskan standar untuk Test of Arabian as a Foreign Language (TOAFL) atau TOEFL untuk bahasa Arab.
"UIN Jakarta sebenarnya sudah memiliki TOAFL, tapi sifatnya internal UIN, karena itu Depag ingin membuat TOAFL untuk standar nasional," kata Rektor IAIN Surabaya Prof DR HM Ridlwan Nasir MA di Surabaya, Senin petang.
<>Dalam buka bersama rektorat IAIN Surabaya bersama wartawan pendidikan, ia mengatakan IAIN Surabaya sudah membentuk tim ahli dari Unit Pengembangan Bahasa (UPB) IAIN Surabaya untuk merumuskan TOAFL itu.
"Mereka akan merumuskan standar untuk nahwu shorof (grammar atau tata bahasa), assima’i (listening atau pendengaran), qiroah (reading atau cara membaca). Mungkin 2-3 bulan akan selesai," katanya.
Didampingi Pembantu Rektor (PR) I (bidang Akademik) IAIN Surabaya Prof DR Nur Syam MA, staf rektorat, dan staf Humas IAIN Surabaya, ia mengatakan rumusan TOAFL dengan standar nasional itu akan diuji diserahkan ke Depag RI.
"Kami akan menyerahkan kepada Depag, karena merekalah yang akan menentukan TOAFL Indonesia itu dimungkinkan akan mendapatkan pengakuan internasional, khususnya sejumlah lembaga di Timur Tengah," katanya.
Namun, katanya, tim ahli IAIN Surabaya tidak menutup kemungkinan akan menguji standar TOAFL itu dengan pakar bahasa Arab dari IAIN se-Indonesia dan juga ahli bahasa dari Timur Tengah, termasuk dari Universitas Al-Azhar di Kairo, Mesir.
Menurut Ketua Tim Seleksi Calon Anggota KPU itu, TOAFL akan digunakan untuk mahasiswa, dosen, dan mahasiswa Pasca Sarjana yang selama ini hanya menggunakan sistem ujian internal pada masing-masing Perguruan Tinggi Agama Islam.
"Jadi, nanti akan ada TOAFL untuk S-1 setara dengan TOEFL S-1 sebesar 450, misalnya. Untuk pendalaman TOAFL juga dimungkinkan adanya lembaga kursus bahasa Arab. UPB IAIN Surabaya selama ini sudah menjadi lembaga kursus untuk itu," katanya.
Selain itu, katanya, IAIN Surabaya juga dipercaya menjadi salah satu lembaga sertifikasi dosen bersama IAIN Malang, Semarang, Jogjakarta, Bandung, dan Jakarta, bahkan tim asesor/penguji sertifikasi IAIN Surabaya sudah mengikuti pelatihan di Jogjakarta pada awal September lalu.
"Kami mengirimkan lima asesor yakni Prof Syeichul Hadi Purnomo MA, Prof HA Zainuri MA, Prof DR Imam Bawani MA, Prof Burhan Djamaluddin, dan Prof Husein Azis MA. Bulan depan, mereka akan mulai melakukan sosialisasi," katanya. (ant/eko)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Larangan Pamer dan Bangga dengan Dosa-dosa
2
Pastikan Arah Kiblat Tepat Mengarah ke Ka'bah Sore ini
3
Trump Turunkan Tarif Impor Jadi 19 Persen, Ini Syarat yang Harus Indonesia Penuhi
4
Khutbah Jumat: Membumikan Akhlak Nabi di Tengah Krisis Keteladanan
5
Khutbah Jumat: Sesuatu yang Berlebihan itu Tidak Baik, Termasuk Polusi Suara
6
Sejumlah SD Negeri Sepi Pendaftar, Ini Respons Mendikdasmen
Terkini
Lihat Semua