Henry Saragih: WTO Sedang Menuju Kematian
NU Online · Ahad, 19 Oktober 2008 | 18:40 WIB
Keberadaan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) kini semakin disangsikan. Anggapan bahwa WTO sebagai keharusan hanya sebagai mimpi dan mitos.
“Bahkan saat ini WTO sedang menuju liang kematian,” kata Henry Saragih dalam pidatonya sebagai Koordinator Internasional La Via campusina di hadapan konferensi kelima organisasi kaum tani dunia itu di Maputo, Mozambik, Afrika, Ahad (19/20). Pidato Henry yang juga didengarkan oleh Presiden Mozambik Armando Emilio Guezbuza itu disampaikan dalam bahasa Indonesia.<>
Pidato diawali dengan salam. Henry yang berpakaian batik serta memakai peci nasional Indonesia itu semakin menarik hadirin yang masing-masing menampilkan tradisi kebangsaan mereka.
Dikatakannya, La Via Campesina semula adalah sebuah gerakan kecil, namun saat ini telah menjadi kekuatan besar dunia. Bahkan ia menjadi kekuatan terbesar dalam menghadapi hegemoni ekonomi neo liberal terutama dengan lembaganya seperti WTO, IMF, dan World Bank
Tantangan terbesar dalam kepimpinannya adalah saat diterapkannya perdagangan bebas. Saat itu perlawanan hanya sebagai mimpi, tetapi terus dilakukan. “Akhirnya sekarang semuanya terbukti bahwa, WTO hanya sebagai mimpi dan mitos,” katanya
“Kita perlu cara cara bermartabat dalam melakukan perjuangan menghadapi neoliberal dan koloialisme gaya baru yang menjarah kembali negara berkembang. Dengan demikain perjuangan kita juga akan dihormati masyarakat dan negara manapun, bahwa perjuanagn kita benar dan jujur,” tambahnya
Henry mengakui, kepemimpinannya selama periode 2004-2008 telah membawa kemajuan besar, dengan berhasil membuat aliansi besar dari keempat penjuru dunia, termasuk dari Eropa dan Amerika Utara, yang sama-sama menghadapi gerakan neoliberal.
"Mereka dengan gigih menolak segala bentuk rekayasa genetika yang merusak alam dan kemanusiaan dan merugikan petani tradisional di negara maju sendiri dan negara berkembang," katanya.
Selain itu juga La Via Campesina berhasil membentuk aliansi besar dengan kalangan akademisi, jurnalis, profesional, agamawan, sehingga isu yang diangkat juga semakin luas, tidak hanya tani tapi juga soal HAM, budaya, dan politik.
“Forum yang terhormat ini bisa dijadikan forum evaluasi dan perumusan agenda ke depan untuk merumuskan strategi gerakan. Melalui forum ini kita bisa bentuk perjuangan mengubah tata dunia baru yang lebih adil dan lebih sejahtera. Apalagi didukung oleh kekuatan pemerintah di berbagai negara termasuk Muzambik,” kata Henry bersemangat. (mdz)
Terpopuler
1
Inalillahi, Tokoh NU, Pengasuh Pesantren Bumi Cendekia KH Imam Aziz Wafat
2
Aksi ODOL Tak Digubris Pemerintah, Sopir Truk Mogok Kerja Nasional Mulai 13 Juli 2025
3
Mas Imam Aziz, Gus Dur, dan Purnama Muharramnya
4
Gus Yahya: Sanad adalah Tulang Punggung Keilmuan Pesantren dan NU
5
PM Spanyol Sebut Israel Dalang Genosida Terbesar Abad Ini
6
Al-Azhar Mesir Kecam Pertemuan Sekelompok Imam Eropa dengan Presiden Israel
Terkini
Lihat Semua