Warta

Hasyim Presentasikan Moderasi NU di Australia

NU Online  ·  Selasa, 27 Oktober 2009 | 09:00 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi akan melakukan kunjungan ke Australia untuk mengikuti Perth Dialogue on Future Faith Leaders and Regional Challenges pada 28-30 Oktober 2009.

Kepada wartawan di gedung PBNU, Selasa, Hasyim menjelaskan NU diminta memberikan presentasi bagimana sistem dan metodologi pendidikan serta kurikulum yang dikembangkannya berhasil menumbuhkan sikap moderat.<>

“Konsep yang akan dibawa adalah model pendidikan pesantren yang dipadukan dengan teknologi. Terbukti pesantren NU tak ada yang terlibat dalam terorisme karena keseluruhan karena keseluruhan referensi dan kurikulum kalau disatukan menghasilkan moderasi,” katanya.

Selanjutnya, materi-materi dari pesantren tersebut tinggal mengkontekskan dengan pengembangan science dan teknologi untuk membangun negara yang pluralistik.

Dijelaskannya, materi pendidikan di Indonesia harus berbeda dengan di Timur Tengah yang monoreligi karena Indonesia merupakan negara yang multireligi. “Upayanya adalah bagaimana kita tetap eksis dengan religinya, tetapi disisi lain memiliki sikap toleransi dengan kelompok lain,” tandasnya.

Meskipun satu pesantren dengan pesantren lain bersifat independen, model pengajarannya sama sehingga lulusan yang dihasilkan semuanya tidak mengarah pada radikalisme.

Hasyim mengkritik upaya kelompok liberal yang berusaha menumbuhkan nilai-nilai toleransi tetapi dengan mereduksi nilai-nilai di dalam agama sendiri. “Akhirnya malah timbul konflik dan kehilangan nilai luhur dari agama,” imbuhnya.

Liberalisasi, ditambahkannya, telah memunculkan kelompok radikal karena mereka tidak rela nilai-nilai agama diintepretasikan dengan seenaknya sendiri. “Fundamentalisme atau liberalisme tak akan efektif untuk hilangkan radikalisme,” terangnya.

Ditegaskannya, terorisme, tak boleh hanya diperhatikan terornya saja, dengan pendekatan keamanan, tetapi isme-nya atau ideologinya juga harus diselesaikan. “Dunia sekarang menghadapi ismenya daripada wujud terornya dan ini tidak bisa diselesaikan oleh Barat, kecuali dengan moderasi Islam,” ujarnya.

Diundangnya NU dalam forum ini menurutnya merupakan pembuktian sikap moderasi NU dengan karakternya yang domestik. (mkf)