Warta

Hasyim Berpeluang Di Dukung Ormas Islam

NU Online  ·  Ahad, 18 Juli 2004 | 16:55 WIB

Jakarta, NU Online
Wakil Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin mengatakan, ketua umum non aktif PBNU yang juga cawapres dari PDIP, KH Hasyim Muzadi memiliki peluang dukungan dari ormas Islam asal dapat menunjukan komitmen yang kuat pada Islam.

"Umat Islam banyak melihat Hasyim Muzadi sebagai tokoh Islam yang menjadi cawapres tetapi itu tergantung pada komitmen Mega-Hasyim pada umat Islam dan sekarang ini masih ada waktu," kata Din Syamsuddin usai acara peluncuran Pra-Muktamar NU ke-31 di Hotel Sari Pan Pasific Jakarta, Minggu malam.

<>

Menurut Sekjen MUI ini jika NU kompak mendukung Hasyim Muzadi maka pasangan Mega-Hasyim berpeluang besar untuk menang karena kabarnya Partai Golkar cenderung memberikan dukungan pada pasangan itu. Jika kabar tentang dukungan Golkar itu benar dan NU kompak mendukung Hasyim, kata Din, maka ormas-ormas Islam lain mungkin akan turut mendukung Mega-Hasyim, terlebih jika Hasyim dapat memberi jaminan tetap pada komitmennya setelah terpilih sebagai cawapres.

"Misalnya sebagai Ketua Umum PBNU Hasyim memiliki komitmen memberantas korupsi, maka ketika menjadi wapres komitmen itu tetap ada bukan sebaliknya menjadi tidak berkutik dan tidak berbuat apa-apa menghadapi penguasa yang korup," katanya.

Menurut Din, komitmen itu harus disampaikan secara sungguh-sungguh kepada umat dan ormas Islam karena politik kekuasaan sangat tergantung pada komitmen. Yang menjadi syarat mutlak, menurut Din, adalah komitmen pada umat Islam karena Indonesia merupakan negara berpenduduk muslim terbesar, sehingga merupakan hak umat Islam Indonesia untuk menuntut komitemen pada pembelaan Islam.

Berkenaan dengan komitem pada umat Islam itu, kata Din, ormas Islam telah memiliki catatan terhadap setiap pasangan capres dan cawapres, misalnya menyangkut sikap mereka ketika Islam diidentikkan dengan teroris dan Indonesia dituding sebagai sarang teroris. "Kita memiliki catatan soal itu. Jadi, kalau sekarang tiba-tiba ada yang bertindak seolah-olah sebagai pejuang Islam maka mereka itu adalah pahlawan kesiangan," imbuhnya mengakhiri pembicaraan.(cih)