Warta RAKERNAS IPPNU

Hasyim: Aswaja Harus Diselamatkan

Jum, 31 Agustus 2007 | 08:04 WIB

Bandung, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi menyerukan para kader muda NU untuk mensosialisasikan pemahaman yang benar mengenai ajaran ahlussunnah wal jamaā€™ah (Aswaja) baik dalam tataran pemikiran keagamaan maupun implementasi sosialnya.

Saat memberikan taushiyah pada Rapat kerja Nasional (Rakernas) Ikatan Pelajar Puteri Nahdlatul Ulama (IPPNU) di Pondok Pesantren Darul Maā€™arif, Cigondewah, Bandung, Kamis (30/8) malam, Kiai Hasyim berpesan agar pengertian pengenai Aswaja tidak diselewengkan. ā€œAswaja harus diselamatkan,ā€ katanya.

<>

ā€œSaya sudah mengkoordinaskan kepada seluruh jajaran kepengurusan syuriah NU untuk menerbitkan kembali dan menyebarkan kembali buku-buku Aswaja yang berisi penjelasan tentang dasar-dasar hukum dari ubudiyah warga NU yang selama sering dibidā€™ahkan,ā€ kata Kiai Hasyim.

Ditambahkan, keragaman budaya telah dikukuhkan keberadaanya di dalam kitab suci Al-Qurā€™an, Surat Al-HujuratĀ  (49) ayat 13, yang berkisah mengenai bangsa-bangsa dan suku-suku manusia yang diciptakan untuk saling mengenal. Ayat ini sekaligus menjadi dasar dari nasionalisme.

ā€œKita ini berfikir dobel, menerapkan ajaran syariat Islam sekaligus mempertahankan eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), jadi kemudian dianggap kurang Islam,ā€ katanya tersenyum.

Di hadapan delegasi Pimpinan Wilayah IPPNU dan ratusan warga masyarakat sekitar Pondok Pesantren Darul Maā€™arif, Kiai Hasyim mengingatkan kembali adanya bahaya masuknya ideologi politik transnasional, baik dari Timur Tengah maupun dari Barat yang mengacaukan format ketatanegaraan Republik Indonesia.

Ideologi politik transnasional dengan leluasa masuk dan berkembang di Indonesia sejak dimulainya era reformasi. ā€œJadi kalau masa Orde Baru kita kegerahan karena semua akses ditutup, sekarang kita malah masuk angin karena semua ideologi dari luar masuk,ā€ katanya.(nam)