Harga Rumah Sederhana Sehat Dipastikan Akan Naik Drastis
NU Online · Selasa, 8 Februari 2005 | 10:02 WIB
Jakarta, NU Online
Niatan pemerintah untuk menimbang ulang rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) untuk mencegah inflasi sebagaimana ditegaskan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada awal minggu ini tampaknya ditanggapi sepi saja oleh pelaku bisnis di tanah air. Bahkan, baru-baru ini, harga rumah yang terbilang nyaman di beberapa daerah di Jakarta dan sekitarnya telah mengalami kenaikan rata - rata antara 5 persen hingga 10 persen untuk mengantisipasi kenaikan harga dasar BBM yang diyakini para pelaku bisnis akan segera diumumkan oleh pemerintah dalam waktu dekat.
Jika kanaikan BBM jadi diumumkan pemerintah dalam waktu dekat ini, Harga rumah sederhana sehat (RSH) juga tak dapat dikecualikan akan mengalami penyesuaian.
<>Sebelumnya Real Estate Indonesia (REI) pernah mengusulkan pada pemerintah mengenai rencana pengembang untuk menaikkan harga RSH dari Rp 36 juta menjadi Rp 46 juta per unit.
Kenaikan sebesar 30 persen ini didasari oleh lonjakan harga bahan material seperti kayu dan besi antara 60 hingga 80 persen. Selain itu, biaya perizinan dari pemerintah daerah juga mulai banyak yang naik.
“Kenaikan harga rumah sederhana sehat (RSH) ini masih menunggu besaran kenaikan harga BBM sekitar Maret mendatang. Dan kenaikan harga rumah tersebut tidak akan lebih dari usulan pihak REI sebesar 30 persen, “ ungkap Menteri Negara Perumahan Rakyat Muhammad Yusuf Asyari disela-sela peresmian 600 unit RSH di Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Menpera pernah mengatakan, kalaupun pemerintah mendukung usulan itu, kenaikan harga RSH tidak akan memberatkan rakyat. “Kita masih akan diskusikan, nanti harga BBM naik berapa persen dulu, dari situ kita akan lihat implikasinya pada [harga] komponen bangunan,” katanya.
Dan pemerintah belum mengambil keputusan soal usulan kenaikan harga rumah sederhana sehat (RSH) ini.
Bila pernyataan seorang presiden hasil Pemilu 2004 saja ditanggapi sepi sama pelaku bisnis, lantas bagaimana dengan pernyataan seorang Menteri Perumahan Rakyat? Agaknya nasib pernyataan kedua pejabat tersebut akan tetap sama.
Sebab, Eko, bagian pemasaran perumahan Bogor Permai kepada NU Online, kemarin, Senin (7/2) mengungkapkan tentang akan dinaikkannya harga perumahan di tempatnya bekerja dalam waktu dekat ini. "Cepatan mas kalau mau kredit rumah, sebab tanggal 15 Februari bulan ini akan segera naik," ungkapnya tanpa menyebutkan besarnya persentase kenaikan.
Kenaikan harga rumah tersebut tampaknya tidak bisa dihindari. Rencana kenaikan harga BBM membuat hampir semua harga bahan bangunan di beberapa toko bahan bangunan di Jakarta dan beberapa kota besar lainnya turut naik tajam. Bahkan sebagian harga material sudah naik sejak Desember 2003 dengan kisaran harga 15 persen hingga 50 persen. Sebagian bahan bangunan lainnya naik mulai Januari 2004 Meski demikian, kenaikan harga ini tak mengurangi jumlah pembeli bahan bangunan.
Kalau pemerintah benar - benar merespon keluhan para pengembang untuk menaikkan harga jual RSH, maka impian untuk memiliki rumah ideal tampaknya hanya menjadi angan-angan si miskin saja.
“Rencana untuk beli rumah tahun ini bakal menjadi angan - angan saja bagi saya, tabungan saya dan keluarga yang seharusnya bisa menjadi uang muka untuk beli rumah di Bekasi bakal tidak mencukupi, karena uang muka juga akan naik seiring naiknya harga rumah baru,” kata Saifudin salah satu karyawan swasta yang ada di Jakarta. (Dul).
Terpopuler
1
KH Miftachul Akhyar: Menjadi Khalifah di Bumi Harus Dimulai dari Pemahaman dan Keadilan
2
Amerika Bom 3 Situs Nuklir Iran, Ekskalasi Perang Semakin Meluas
3
Nota Diplomatik Arab Saudi Catat Sejumlah Kesalahan Penyelenggaraan Haji Indonesia, Ini Respons Dirjen PHU Kemenag
4
Houthi Yaman Ancam Serang Kapal AS Jika Terlibat dalam Agresi Iran
5
PBNU Desak Penghentian Perang Iran-Israel, Dukung Diplomasi dan Gencatan Senjata
6
Menlu Iran Peringatkan AS untuk Tanggung Jawab atas Konsekuensi dari Serangannya
Terkini
Lihat Semua