Hamas mendukung upaya Mesir untuk menyatukan gerakan Islam itu dengan kelompok Fatah pimpinan Presiden Palestina Mahmoud Abbas. "Kita akan menyetujui rancangan kesepakatan dan kita tidak akan menolaknya," ungkap Juru Bicara Hamas Fawzi Barhum dilaporkan kantor berita setempat.
Namun rancangan kesepakatan itu masih membutukan beberapa perbaikan sebelum disepakati. "Rancangan kesepakatan itu memiliki beberapa poin penting. Tapi, beberapa poin lain perlu diubah dan beberapa poin lagi membutuhkan klarifikasi dari pemerintahan Mesir," katanya.<>
Dua gerakan Palestina terpecah sejak Hamas memaksa kelompok Fatah meninggalkan Jalur Gaza setelah satu pekan pertempuran pada Juni 2007.
Penguasaan Jalur Gaza oleh Hamas itu memicu pemisahan teritorial kedua kubu. Perwakilan dari kedua pihak yang bertikai itu telah diundang dalam pertemuan di Kairo pada 9 November mendatang demi membahas rencana Mesir itu. Mesir ingin kedua kubu itu bersatu memecahkan krisis di Palestina yang berkepanjangan.
Kairo khawatir, jika konflik Hamas dan Fatah tidak segera dilaksanakan, konflik internal Palestina akan kian parah. Hamas mengatakan bahwa Abbas yang terpilih pada Januari 2005 lalu akan berhenti dari jabatan presiden setelah empat tahun pemerintahannya sesuai dengan konstitusi Palestina.
Hamas menegaskan, Abbas harus mundur dari jabatannya pada Januari 2009 dan setelah itu pemilihan presiden baru dapat segera digelar. Namun, pendukung Abbas berkata lain.
Fatah menyatakan, berdasarkan aturan konstitusi, pemilihan parlemen dan presiden harus digelar pada waktu yang bersamaan. Dengan demikian,masa jabatan Abbas akan diperpanjang hingga 2010.
Sesuai rencana Mesir, pemerintahan konsensus nasional Palestina akan dibentuk untuk meminta blokade internasional terhadap Gaza diakhiri. Pemerintahan konsensus itu juga akan menyiapkan pemilihan parlemen dan presiden. Kubu Abbas telah menyetujui rencana Mesir itu.
Rencana Mesir itu juga menyebutkan masalah rehabilitasi pasukan keamanan Palestina merdeka. Rehabilitasi itu akan dibantu oleh negara-negara Arab dan bekerja sama dengan Hamas serta Jihad Islam yang bergabung dengan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) pimpinan Abbas.Abbas juga disebut Mesir sebagai pihak yang akan bernegosiasi dengan Israel. (ant/nur)
Terpopuler
1
Inalillahi, Tokoh NU, Pengasuh Pesantren Bumi Cendekia KH Imam Aziz Wafat
2
Aksi ODOL Tak Digubris Pemerintah, Sopir Truk Mogok Kerja Nasional Mulai 13 Juli 2025
3
Mas Imam Aziz, Gus Dur, dan Purnama Muharramnya
4
Gus Yahya: Sanad adalah Tulang Punggung Keilmuan Pesantren dan NU
5
PM Spanyol Sebut Israel Dalang Genosida Terbesar Abad Ini
6
Al-Azhar Mesir Kecam Pertemuan Sekelompok Imam Eropa dengan Presiden Israel
Terkini
Lihat Semua