Warta

Halaqoh “Wakaf dan Pendidikan” Pra Muktamar ke-31 di Buka

NU Online  ·  Sabtu, 21 Agustus 2004 | 07:18 WIB

Brebes, NU Online
Rangkaian kegiatan jelang muktamar berupa Halaqoh “Wakaf dan pendidikan” di buka. Acara ini digagas untuk membahas rekonstruksi wakaf dan juga aspek pendidikan bagi Jam’iyyah Nahdlatul Ulama dimasa mendatang, selain sebagai draf materi muktamar. Acara dilangsungkan di Pondok Pesantren Al-Hikmah Benda – Sirampog Brebes Jawa tengah. 

Dalam halaqoh kedua menjelang muktamar ini, ketua panitia pelaksana, Drs. Ahmad Bagdja kepada NU Online, Sabtu (21/8) mengatakan pentingnya halaqoh ini sebagai bagian dari pengkayaan materi untuk pembahasan dan pengambilan keputusan pada muktamar nanti. Karena, dua tema pokok ini merupakan bahasan strategis terkait dengan pengembangan dan peningkatan SDM NU dalam bidang pendidikan yang masih tertinggal.

<>

Pentingnya draf masukan halaqoh ini, lanjut Bagdja karena ada 3 dimensi strategis dalam muktamar nanti. Pertama, tentang posisi NU di tingkat lokal, nasional bahkan internasional. Kedua, peran dan kontribusi NU sebagai kekuatan untuk mengadakan pembaharuan ditengah keterpurukan bangsa dan negara saat ini. Ketiga, tentang Problem institutional NU. "Belum efektifnya sejumlah lembaga, lajnah yang ada di lingkungan NU yang memiliki peran penting dalam pemberdayaan umat karena Jama’ah NU ini sangatlah besar tapi pengelolaan atau manajemen SDM nya sangat lemah.” tukasnya.

Ketua FOKSIKA PMII ini juga mengharap agar Muktamar ke-31  ini menjadi tonggak untuk mengokohkan ukhuwah nahdliyah, sehingga NU menjadi payung besar bagi warganya dari golongan manapun yang berbeda pilihan politiknya. "NU Harus menjadi rumah bagi siapapun," ungkap Bagdja

Acara halaqoh dibuka oleh ketua PBNU, Prof. Dr. Cecep syarifudin ini dihadiri oleh sekitar 200 orang, baik dari panitia pusat, beberapa ketua PBNU dan undangan. Nampak juga hadir  pada acara itu, KH. Nur Iskandar Al-Barsany, Bupati Bresbes, Ketua PWNU JATENG, Drs. Baidlowi Adnan MA, dan pengurus syuriah serta pengurus tanfidziyah setempat.

Dalam sambutannya ketua NU yang juga sebagai anggota komisi konstitusi ini juga menjelaskan, bahwa pendidikan merupakan aspek penting yang harus diperhatikan oleh NU, sebagai bentuk khidmah NU pada bangsa. Sebagaimana kita ketahui pendidikan sangat penting artinya dalam memberi sumbangsih  membangun peradaban manusia.

Halaqoh di pesantren yang di asuh oleh KH. Masruri A. Mughni ini dijadwalkan berlangsung selama 2 hari. Hari pertama membahas tentang pendidiakan dan hari kedua tentang wakaf produktif.  (alf)