Jakarta, NU Online
Soal pencalonan presiden, NU sebagai organisasi massa keagamaan tidak mengajukan calon, sebab masalah tersebut telah ditetapkan melalui mekanisme pintu partai. "Urusan capres harus melalui pintu partai politik. Siapa pun warga nahdliyin yang ingin menjadi capres, termasuk Ketua PB NU KH Hasyim Muzadi, harus berangkat dari partai. Kalau Pak Hasyim sudah resmi mencalonkan, konsekuensinya, dia harus mundur,"Ujar Ketua PBNU KH Solahuddin Wahid kepada wartawan di Tuban Jawa Timur, kemarin.
Semula banyak kalangan mencemaskan munculnya calon presiden dari NU yang tidak sama dengan aspirasi PKB. Terutama menjelang pemilu legislatif dan pemilu presiden, pertemuan antar kiai di beberapa pesantren meningkat. Namun menurut Solahuddin, hal itu tidak perlu dicemaskan karena tidak terkait pencalonan presiden. "Untuk PKB, jelas Gus Dur. Itu sudah keputusan terakhir," ujarnya setelah peletakan batu pertama pembangunan Rumah Sakit Nahdlatul Ulama (RSNU) Tuban.
<>Masih soal dukungan terhadap Gus Dur, apakah dukungan tersebut secara struktural memiliki kekuatan l yang mengikat? Gus Solah tak langsung menjawab. Setelah menghela napas sebentar, dia langsung menegaskan bahwa dukungan itu sudah aspiratif sesuai suara serta usul dari bawah.
Namun jika Gus Dur berhalangan, para kiai sepakat mengajukan nama KH Hasyim Muzadi dan Susilo Bambang Yudhoyono sebagai penggantinya. Mengenai soal ini, Gus Solah beberapa kali menegaskan bahwa mantan ketua PWNU Jatim itu harus non-aktif terlebih dahulu dari NU. "Yang peling penting, mekanismenya melalui partai, tidak melalui PBNU. PBNU hanya mengirimkan kader terbaiknya,"lanjut Gus Solah.
Di kalangan PBNU, aspirasi yang berkembang memang menghendaki kader NU dapat maju jika Gus Dur berhalangan. Meski demikian, hal itu tidak dapat diputuskan, sebab sudah ada aturan penajuan melalui partai.
Selain Gus Sholah, ikut mendampingi dalam peletakan batu pertama pembangunan RSNU Tuban itu, antara lain, Anhari Ahmadi, staf menteri kesehatan (Menkes) Bidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat Rentan, Ketua Umum Pusat Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa, Ketua DPRD Jatim Bisri Abdul Jalil, M. Zein (konsultan ekonomi PB NU), dan Sugiyat (konsultan kesehatan. (MA)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Larangan Pamer dan Bangga dengan Dosa-dosa
2
Pastikan Arah Kiblat Tepat Mengarah ke Ka'bah Sore ini
3
Khutbah Jumat: Membumikan Akhlak Nabi di Tengah Krisis Keteladanan
4
Trump Turunkan Tarif Impor Jadi 19 Persen, Ini Syarat yang Harus Indonesia Penuhi
5
Khutbah Jumat: Sesuatu yang Berlebihan itu Tidak Baik, Termasuk Polusi Suara
6
Sejumlah SD Negeri Sepi Pendaftar, Ini Respons Mendikdasmen
Terkini
Lihat Semua