Jakarta, NU Online
Ulama dan budayawan, KH Achmad Mustofa Bisri, mengingatkan masyarakat agar di tengah berbagai bencana yang melanda Tanah Air dewasa ini, tidak sibuk mencari-cari kesalahan orang lain.
"Kepada semuanya-lah saya ingatkan lagi, jangan kita sibuk menyalahkan orang lain sehingga kita lupa dan tidak sempat untuk meneliti kesalahan diri sendiri," katanya usai memimpin zikir dan doa bersama usai Sholat Jumat di Masjid Istiqlal Jakarta, yang dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Wapres Jusuf Kalla dan jajaran menteri Kabinet Indonesia Bersatu.
<>Gus Mus, panggilan akrab Mustofa Bisri, mengatakan, bencana dan musibah yang dialami bangsa Indonesia tidak perlu dikaitkan dengan siapa pemimpinnya. Tokoh kharismatik Nahdlatul Ulama (NU) tersebut menambahkan bahwa musibah beruntun yang melanda bangsa Indonesia merupakan cobaan dari Allah.
"Karena itu, kita mohon kepada Allah, kita tidak kuat kalau cobaan itu terlalu ’keras’. Kita sekarang ini kan tidak hanya diperingatkan saja tetapi sudah disentil," kata pimpinan Pondok Pesantren Roudlatut Thalibin, Kabupaten Rembang, Jawa Timur.
Karena itu, selain melakukan instrospeksi, pria kelahiran Rembang, 10 Agustus 1944 itu, mengajak semua pihak untuk melakukan apa saja yang bisa dilakukan untuk kemajuan bangsa, termasuk berdoa untuk keselamatan bangsa.
Ia juga berharap, langkah yang dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono-Wapres Jusuf Kalla dan jajaran menteri kabinet tersebut bisa menjadi langkah awal untuk melakukan tobat nasional.
"Mudah-mudahan, di daerah-daerah kan juga sudah mulai dilakukan," kata Gus Mus yang mengaku kehadirannya di Masjid Istiqlal itu karena diundang langsung oleh Presiden Yudhoyono.
Bukan azab
Sebelumnya di tempat yang sama, Dirjen Bimas Islam Depag, Prof Dr Nasaruddin Umar MA dalam khotbah Jumat-nya, menyatakan berbagai musibah yang dialami bangsa Indonesia belakangan ini bukanlah merupakan azab atau hukuman dari Allah SWT.
"Berbagai musibah itu merupakan cobaan dan pembelajaran bagi bangsa Indonesia untuk menuju masa depan yang lebih baik," katanya.
Menurut dia, musibah yang terjadi di Indonesia lebih bernuansa positif untuk menambah keimanan. "Hikmahnya bisa juga sebagai pencuci perbuatan dosa sehingga di akherat bisa lebih ’ringan’," katanya.
Dalam khutbahnya, Nasarudin juga mengajak umat untuk bersikap bijak dalam menghadapi setiap musibah serta senantiasa meminta pertolongan kepada Allah atas musibah yang terjadi.
"Hamba yang sejati tidak pernah berburuk sangka pada Allah dan tidak pernah mencari "kambing hitam", tapi belajar dan mengambil hikmah dibalik musibah itu," katanya. (ant/mad)
Terpopuler
1
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
2
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
3
PBNU Buka Suara Atas Tudingan Terima Aliran Dana dari Perusahaan Tambang di Raja Ampat
4
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
5
Presiden Pezeshkian: Iran akan Membuat Israel Menyesali Kebodohannya
6
Israel Serang Militer dan Nuklir Iran, Ketum PBNU: Ada Kegagalan Sistem Tata Internasional
Terkini
Lihat Semua