Warta

GP Ansor Bentuk Divisi SAR

Senin, 12 Maret 2007 | 13:24 WIB

Jakarta, NU Online
Prihatin atas berbagai berbagai musibah bencana yang melanda bangsa Indonesia, Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor membentuk badan khusus untuk menangani korban bencana, yakni Divisi Search and Rescue (SAR) GP Ansor. Pembentukan divisi tersebut nantinya juga akan diikuti pengurus GP Ansor dari seluruh tingkatan.

“Kenyataannya, wilayah Indonesia ini secara geografis rawan terjadi bencana alam. Karena itu kader Ansor diminta siap setiap saat bila dibutuhkan tenaganya untuk membantu korban bencana alam,” ujar Ketua Umum PP GP Ansor Saifullah Yusuf dalam sambutannya pada penandatangan nota kesepahaman antara PP GP Ansor dan Badan SAR Nasional di Kantor PP GP Ansor, Jalan Kramat Raya, Jakarta, Senin (12/3)

<>

Selain Saiful, hadir pula dalam acara tersebut, Ketua umum DPP Partai Amanat Nasional Soetrisno Bachir, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama Khofifah Indar Parawansa dan musisi dan aktivis lingkungan hidup Franky Sahilatua serta sejumlah organisasi SAR lainnya.

Menurut Saiful yang juga Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal, kerawanan bencana alam di negeri ini juga diakibatkan rusaknya ekosistem, terutama hutan. “Setiap tahunnya, terdapat sekitar 2.000.800 hektar hutan kita rusak. Tahun ini angka itu turun karena hutannya sudah semakin sedikit,” terangnya.

Senada dengan Saiful, Khofifah Indar Parawansa menyambut baik gerakan yang dilakukan GP Ansor. Menurutnya, hal itu merupakan bentuk pelaksanaan khittah NU sebagai organisasi kemasyarakatan yang harus siap melayani masyarakat kapan dan di mana pun. Ia berharap Divisi SAR GP Ansor dapat bersinergi dengan lembaga lain.

“Ini merupakan revitalisasi dari khittah NU sebenar-benarnya. Ini dapat menjadi kekuatan murni untuk menyapa umat,” terang Khofifah yang juga mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan.

Sementara itu, Kepala Satuan Koordinasi Nasional (Kasatkornas) Barisan Ansor Serbaguna (Banser) H Tatang Hidayat mengatakan, dalam waktu dekat PP GP Ansor akan mengadakan pelatihan nasional yang diikuti sekitar 66 peserta. Mereka antara lain Pengurus Wilayah Ansor DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur.

“Dari peserta ini nantinya akan dilatih kembali di masing-masing provinsi dan kabupaten yang jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan setempat,” kata Tatang.

Tatang mengakui, sebagai divisi baru tentu harus diisi oleh para ahli di bidangnya. “Karena itu pembentukan di tiap-tiap propinsi dan kabupaten nantinya sebagai wujud kepedulian dan bukti pengabdian Ansor kepada masyarakat. Sehingga keberadaan Divisi SAR Ansor ini benar-benar dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat setempat,” ungkapnya. (rif)