Warta

Fundamentalisme Ada di Semua Agama

NU Online  ·  Jumat, 6 Juni 2003 | 07:59 WIB

Jakarta, NU Online
Gerakan Fundamentalisme terdapat dalam semua agama, tidak hanya dalam agama Islam. Fundamentalisme tumbuh karena adanya ketidakadilan dan kecenderungan eksploitasi satu pihak kepada pihak lainnya di dunia sehingga cara terbaik untuk menghilangkan fundamentalisme adalah dengan menciptakan keadilan.

Pernyataan ini dikemukakan KH Hasyim Muzadi kepada Pejabat Pemerintah Jerman Gunter Mulack dan Dubes Jerman untuk Indonesia Gerhard Fulda dalam Dialog dengan Dunia Islam yang diadakan di Kantor PBNU Jakarta, Kamis (5/6).

<>

Semua pihak harus untuk saling memahami antar berbagai agama adalah dengan mengadakan komunikasi antar berbagai pihak “Cara yang paling tepat adalah membuka diri dan sering berdialog dengan pihak yang memiliki pandangan berbeda," ujar Hasyim.

Mulack juga sependapat dengan Hasyim Muzadi bahwa fundamentalisme disebabkan oleh frustasi karena ketidakadilan. Oleh karena itu perdamaian dunia dapat diciptakan jika tercipta keadilan dunia.

Acara tersebut juga diikuti oleh bebarapa pengurus PBNU seperti Cecep Syarifuddin, Saiful Bahri Ansori, Abdul Wahid Maktub dan juga dari lembaga, banom, dan lajnah para tamu dari Jerman mengagumi NU sebagai golongan yang moderat, yang penuh toleransi dengan berbagai pihak lain.

Sebenarnya golongan fundamentalisme jumlahnya sangat kecil, namun demikian mereka telah merusak citra dengan tindakan-tindakan mereka yang brutal. NU dapat mengembangkan ajaran toleransinya kepada semua pihak untuk menciptakan perdamaian.

Abdul wahid mengatakan bahwa radikalisme yang tumbuh di Indonesia adalah karena mereka menginginkan ajaran Islam yang mirip dengan ajaran Islam di Timur Tengah. “Mereka tidak melakukan penyesuaian dengan budaya lokal sehingga tidak bisa berkembang dengan baik”

Selanjutnya setelah acara diskusi selesai para tamu dari Jerman diajak berkunjung ke pesantren Assidiqiyah untuk melihat secara nyata kehidupan pesantren. (mkf)