Warta

Faktor Islam Jadi Kunci Potensi Indonesia

NU Online  ·  Selasa, 6 April 2010 | 09:06 WIB

Bogor, NU Online
Faktor Islam menjadi kata kunci akan potensi besar Indonesia. Islam yang dimaksud bukanlah sebagai entitas peradaban yang cenderung mengalami benturan dengan peradaban Barat maupun peradaban-peradaban lain, namun Islam yang dapat dihadirkan dalam wajah “solutif.”

Islam dihadirkan sebagai “pemadam kebakaran” atas kegagalan-kegagalan eksperimentasi peradaban Barat dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.<>

Demikian perbincangan dengan NU Online dengan seorang pakar dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Dr Nandang Najmulmunir MS, di Bogor, Selasa (6/4).

“Islam harus mampu memberikan solusi atas kegagalan eksperimentasi peradaban yang dialami dunia Barat. Inilah peluang besar yang dimiliki Indonesia untuk tampil terdepan memimpin perubahan,” kata Nandang yang juga tercatat sebagai analisis kebijakan pada Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan (PKSPL) IPB .

Karena itu, menurut Nandang, sebagai sebuah negara dengan populasi mayoritas Muslim, Indonesia harus mampu mewujudkan “pemerintah akhlak.” Akhlak harus menjadi landasan dalam membangun karakter bangsa ini, sehingga dapat dijadikan sebagai “power of  change” alias sumber energi dalam melakukan perubahan.

“Melalui pemerintah yang berakhlak, Indonesia dapat mewujudkan misi Islam sebagai pembawa kedamaian dan keberkahan bagi penghuni alam semesta,” tuturnya.

Indonesia, memang memiliki peluang dan potensi besar menjadi salah satu negara superpower di dunia. Nandang mengemukakan, kapasitas sebagai negara Muslim terbesar di dunia merupakan potensi yang dimiliki Indonesia sebagai syarat menjadi negara besar yang disegani dunia.

“Indonesia dapat menjadi pemimpin dunia. Hal tersebut dimulai dengan menjadi pemimpin bagi negara-negara Islam/Muslim, karena tidak ada negara di dunia yang memiliki populasi Muslim sebesar atau mendekati Indonesia,” kata Nandang yang juga pembina pada komunitas Nahdlatul Ulama (NU) IPB.

Dalam buku yang ia tulis beserta sejumlah koleganya, dengan topik “To Be The Superpower Country” yang diluncurkan pada Desember 2009 lalu, Nandang mengemukakan sejumlah argumentasi mengenai keyakinannya akan potensi terpendam yang dimiliki Indonesia suntuk menjadi negara superpower.

Rektor Universitas Islam 45 (UNISMA) Bekasi Jawa Barat tersebut menyebutkan, selain Islam faktor berikutnya yang menjadi kunci potensi besar Indonesia adalah sumberdaya alam yang luar biasa. Berbagai sumberdaya alam yang dimiliki sangat potensial dalam membantu Indonesia mewujudkan harapan menjadi negara “superpower.”

“Sumberdaya alam yang ada harus dikelola secara amanah dan profesional semata untuk kepentingan bangsa dan Negara,” katanya.

Nandang mengatakan, kekayaan sumberdaya alam merupakan modal dasar kemakmuran.

Berikutnya yaitu keunggulan sumbderdaya manusia (SDM). SDM yang dimiliki Indonesia cukup baik dan bila dikelola dengan baik dapat membawa dampak besar bagi bangsa ini. “Saatnya Indonesia memberikan kepercayaan lebih terhadapm potensi SDM yang dmiliki anak bangsa,” tuturnya.

Faktor yang tidak kalah penting yaitu keterlibatan elite agama (ulama) dalam mengawal NKRI. Hal ini sangat penting sebagai modal besar mewujudkan Indonesia bermartabat. “Umat Islam, yang diprepresentasikan oleh Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah sejak sebelum kemerdekaan hingga dewasa ini selalu berada di garda terdepan dalam mengawal berbagai fase perubahan bangsa ini,” paparnya.

Lebih lanjut Nandang menegaskan, berbagai faktor tersebut diyakini sebagai modal penting bagi Indonesia dalam mewujudkan harapan menjadi negara “superpower.”

“Indonesia akan menjadi negara merdeka sesungguhnya, yaitu tampil menjadi “the superpower country” jika bangsa ini kembali tanmpil menjadi bangsa bertauhid dan berakhlak, yang mampu menggunakan berbagai anugerah yang diberikan Allah SWT untuk meraih kejayaan,” terangnya. (hir)