Etika Moral Penguasa dan Pengusaha Lebih Parah Dibanding Zaman Soeharto
NU Online · Sabtu, 4 Oktober 2003 | 05:03 WIB
Jakarta, NU Online
Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas Kwik Kian Gie mengakui dirinya sangat sedih dan kecewa sebab etika moral penguasa dan pengusaha tidak mengalami perbaikan berarti, bahkan dalam hal-hal tertentu keadaannya menjadi lebih parah dibandingkan zaman Soeharto berkuasa.
"Korupsi makin bertambah ganas, brutal dan merusak. Namun betapapun beratnya beban dan betapapun sulitnya memperbaiki etika bisnis dan memberantas korupsi itu, kita harus terus mengakui bahwa korupsi adalah sebab yang utama munculnya penyakit dan kesulitan ini," katanya
Menurut Kwik, keterpurukan bangsa disebabkan oleh bobroknya perilaku penguasa dan pengusaha, dan terjadinya KKN akibat tidak adanya etika bisnis yang baik.
Kebijakan ekonomi nasional selama ini, kata Kwik, bila ditinjau dari etika bisnis banyak yang tidak masuk akal, dan ketidakwarasan ini tercermin dari angka-angka berbagai indikator ekonomi.
"Karenanya pembenahan etika bisnis dan pemberantasan KKN harus diwujudkan secepatnya, tidak melalui slogan-slogan, tetapi melalui konsep dan rencana tindak yang konkret, bila hal itu tidka dilakukan maka kerugian kebendaan yang diakibatkan oleh KKN memang luar biasa besarnya," katanya.
Yang lebih menyedihkan, kata Kwik, KKN terus berjalan yang makin lama makin hebat dan sudah merambat ke dalam otak, budaya, gaya hidup , tata nilai yang membuat kita tidak mempunyai kepercayaan dan harga diri lagi.
"KKN sudah merambat ke dalam otak, budaya gaya hidup, tata nilai yang membuat kita tidak mempunyai kepercayaan dan tidak mempunyai harga diri lagi. Sogok menyogok dan korupsi tetap merajai negara ini," katanya.
Sebabnya adalah moralitas bukan sesuatu yang diajarkan dengan baik, bahkan lebih parahnya politikus kita sering kali malah kurang moral sehingga peraturan-peraturan serta perundangan-undangan tetap sangat lemah.
Yang terpenting adalah membangkitkan moralitas di kalangan penguasa dan pengusaha agar secara perlahan moralitas ditegakkan di negara ini, dan bila kita sudah apatis dengan kondisi yang tidak menguntungkan ini, maka celakalah bangsa ini.
Lebih jauh Kwik mengatakan, bahwa KKN bisa dihapus bila setiap penguasa dan pengusaha menerapkan etika binis dengan baik. Sebab etika bisnis ini merupakan bagian dari pedoman tentang prilaku etis suatu entitas usaha.
Dalam hal ini entitas usaha adalah pemerintah dan lembaga-lembaga pemerintah yang memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam bentuk produk barang dan jasa publik.
Etika bisnis sebagai pedoman memiliki nilai-nilai etika berusaha sebagai salah satu pelaksanaan etika bisnis yang tidak dapat terlepas dari pembahasan muaranya yakni ’governance’.
"Konsep governance meliputi berbagai faktor kelembagaan dan organisasi termasuk perangkat peraturan yang mempengaruhi operasi perekonomian," katanya.
Pemerintah yang baik diyakini akan memberikan hasil adanya suatu pasar di berbagai sektor yang berjalan secara efisien dan kemampuan negara untuk mengatasi berbagai permasalahan ekonomi secara efektif.
Etika penting karena sebagai ilmu normatif ia menuntun manusia dan memberi perintah apa yang mesti dikerjakan dalam batas-batas kita sebagai manusia. Etika menunjukan kita dengan siapa dan apa yang sebaiknya dilakukan."Sebab etika diarahkan menuju perkembangan manusia aktualisasi pada kapasitas terbaik," ujarnya.
Jika kita rasional, maka etika memberi perintah untuk bertindak secara masuk akal, akan membawa kita menuju ke keutamaan sebab tanpa etika maka para pengusaha dan pebisnis akan lepas tidak terkendali, menghalalkan segala cara, mengorbankan apa saja untuk mencapai tujuannya dan akibatnya justru sungguh mengerikan.
"Mereka dapat menyebabkan perang antar bangsa, lembaga atau antar perusahaan, dan mereka menganggap dan membuat bisnis seperti medan perang. Karenanya etika tersebut penting, sebab dengan adanya praktek etika berusaha maka kejujuran dalam berusaha dapat menciptakan aset yang langsung atau tidak langsung sekaligus dapat meningkatkan nilai entitas," katanya.(mkf)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat HUT Ke-80 RI: 3 Pilar Islami dalam Mewujudkan Indonesia Maju
2
5 Poin Maklumat PCNU Pati Jelang Aksi 13 Agustus 2025 Esok
3
Jumlah Santri Menurun: Alarm Pudarnya Pesona Pesantren?
4
Kantor Bupati Pati Dipenuhi 14 Ribu Kardus Air Mineral, Demo Tak Ditunggangi Pihak Manapun
5
Nusron Wahid Klarifikasi soal Isu Kepemilikan Tanah, Petani Desak Pemerintah Laksanakan Reforma Agraria
6
Badai Perlawanan Rakyat Pati
Terkini
Lihat Semua