Dubes AS: Tuntutlah Ilmu Sampai ke Negeri Paman Sam
NU Online · Sabtu, 14 Mei 2011 | 03:15 WIB
Solo, NU Online
Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia, Scot Marciel, mengajak para santri untuk menempuh pendidikan di negaranya demi meningkatkan hubungan bilateral kedua negara. Hal itu disampaikan Scot Marciel di hadapan ratusan santri Pondok Pesantren Al-Muayyad Solo di aula masjid setempat, Kamis (12/5).
Kedatangan rombongan Scot Marciel di pesantren tersebut disambut lantunan Salawat Badar oleh kelompok rebana. Kedatangan mereka disambut oleh Pemimpin Pesantren Al-Muayyad, KH Abdul Rozaq Shofawi dan Walikota Solo, Joko Widodo. Begitu turun dari kendaraannya, Abdul Rozaq langsung mengalungkan sorban warna putih sebagai simbol persahabatan yang kuat.<>
Dalam ceramahnya, Scot Marciel mengaku kagum dengan sambutan hangat yang diberikan pihak Pesantren yang dirintis tahun 1930 tersebut. Menurut Scot, saat ini belum banyak warga negara AS yang tahu tentang seluk beluk kehidupan warga Indonesia . Sebaliknya, warga Indonesia justru lebih mengenal AS.
“Warga Indonesia lebih banyak mengenal AS dari film Hollywood . Padahal, kehidupan di AS tidak seperti yang ditayangkan di film. Sama seperti di Indonesia , kehidupan di AS juga cukup bersahabat,” kelakar Scot Marciel yang lantas disambut tawa para santri.
Untuk meningkatkan hubungan bilateral kedua negara, Scot mengajak para santri menempuh pendidikan di AS melalui program pertukaran pelajar. Namun begitu, dia meminta santri tidak kaget ketika harus beradaptasi dengan kehidupan di AS. Menurutnya, para santri di Indonesia lebih memiliki sopan santun dibandingkan siswa di AS.
“Siswa AS susah diajak duduk berlama-lama mendengarkan ceramah seperti ini. Mudah-mudahan adik-adik nantinya bisa mengajarkan kesopanan kepada siswa di AS,” selorohnya.
KH Abdul Rozaq Shofawi dalam kesempatan itu menyampaikan beberapa alumni Pesantren Al-Muayyad juga pernah menempuh pendidikan di AS. Bahkan, salah satu alumni kini menjadi imam masjid di Washington DC .
“Pesantren ini tidak sekadar mengajarkan ilmu agama, tetapi juga mengajarkan kehidupan yang bersahabat sebagaimana yang sudah digagas oleh para pendiri pesantren,” katanya.
Redaktur: A. Khoirul Anam
Kontributor: Aji Najmudin
Terpopuler
1
Kemenag Tetapkan Gelar Akademik Baru untuk Lulusan Ma’had Aly
2
LKKNU Jakarta Perkuat Kesehatan Mental Keluarga
3
Mahasiswa Gelar Aksi Indonesia Cemas, Menyoal Politisasi Sejarah hingga RUU Perampasan Aset
4
3 Alasan Bulan Kedua Hijriah Dinamakan Safar
5
Kopri PB PMII Luncurkan Beasiswa Pendidikan Khusus Profesi Advokat untuk 2.000 Kader Perempuan
6
Anggapan Safar sebagai Bulan Sial Berseberangan dengan Pandangan Ulama
Terkini
Lihat Semua