Direktur CIA Diperiksa Terkait Pemusnahan BB Interogasi Teroris
NU Online · Rabu, 12 Desember 2007 | 02:55 WIB
Badan Intelijen Amerika Serikat CIA tengah menjadi sorotan. Setelah intervensinya terhadap kebijakan dalam negeri Iran terbongkar, kini soal pemusnahan rekaman interogasi tersangka terorisme menjadi pertanyaan kongres.
Direktur CIA Michael Hayden harus menghadapi interogasi para pembuat kebijakan tersebut. Kongres meminta Hayden menjelaskan pemusnahan video rekaman yang konon menunjukkan cara-cara ilegal dalam interogasi itu.<>
Selama dua hari, Hayden harus menghadapi cecaran pertanyaan dalam ruang tertutup. Selasa (11/12) dia harus menghadapi Komisi Intelijen Senat (SIC). Hari ini, giliran parlemen yang menanyainya.
Rekaman tersebut dibuat pada 2002, saat CIA menginterogasi dua tersangka terorisme. Rekaman itu dimusnahkan November 2005. Hayden berdalih sudah memberi tahu kongres terkait pemusnahan tersebut dua tahun sebelumnya dalam sebuah hearing.
Ketua SIC Jay Rockefeller membantah klaim Hayden itu. Dari transkrip hearing tersebut, tidak ditemukan adanya penjelasan mengenai masalah pemusnahan itu.
Menurut Silvestre Reyes, anggota komisi tersebut yang mewakili Partai Demokrat Negara Bagian Texas, pemusnahan itu baru diketahui Maret 2007. Reyes mengatakan bahwa klaim Hayden mengenai kongres telah diberi tahu "tidak terlihat jelas kebenarannya."
Versi lain datang dari anggota kongres Jane Harman, yang tergabung pada Komisi Intelijen Parlemen tahun 2002. Dia membenarkan adanya informasi tentang rekaman tersebut.
Namun, tidak disinggung sama sekali tentang pemusnahannya. "Kami meragukan informasi CIA," katanya.
Dia juga mempertanyakan statemen Hayden mengenai keputusan untuk memusnahkan itu, yang disebut-sebut dibuat CIA sendiri. "Saya berpikir keputusan yang dibuat pejabat di level itu sangat tidak kredibel. Seharusnya datang dari pejabat yang levelnya lebih tinggi," paparnya.
Selanjutnya, panelis mempertimbangkan untuk mengundang pejabat CIA lain, selain Hayden, dalam hearing berikutnya. Mungkin, mantan Direktur CIA Porter Goss dan George Tenet akan dihadirkan sebagai saksi.
Salah satu teknik interogasi yang direkam itu adalah simulasi water boarding yang oleh kalangan LSM HAM disebut sebagai menenggelamkan. Beberapa mantan agen CIA mendeskripsikan teknik tersebut sebagai penyiksaan.
Namun Hayden, yang saat rekaman dibuat belum menjadi direktur CIA, menolak adanya kekerasan fisik pada adegan yang direkam itu. "Teknik itu sudah cek internal bagaimana interogasi seharusnya dilakukan," dalihnya.
Mencuatnya pemusnahan barang bukti tersebut makin menyudutkan pemerintah Presiden George W. Bush yang sudah mendekati saat-saat terakhir. Bush dikritik karena perlakuan tidak manusiawinya kepada para tersangka terorisme. (afp/ap/jp/dar)
Terpopuler
1
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
2
Mendesak! Orientasi Akhlak Jalan Raya di Pesantren
3
40 Hari Wafat Gus Alam, KH Said Aqil Siroj: Pesantren Harus Tetap Hidup!
4
LD PBNU Ungkap Fungsi Masjid dalam Membina Umat yang Ramah Lingkungan
5
Mendaki Puncak Jabal Nur, Napak Tilas Kanjeng Nabi di Gua Hira
6
Orang-Orang yang Terhormat, Novel Sastrawan NU yang Dianggap Berbahaya Rezim Soeharto
Terkini
Lihat Semua