Anggota Parlemen: Kredibilitas AS Rusak oleh Kasus Rekaman CIA
NU Online · Senin, 10 Desember 2007 | 00:42 WIB
Anggota parlemen AS, Ahad (9/12), mengecam CIA karena merusak rekaman interogasi tersangka pelaku teror, dan mengatakan hal itu bisa merusak posisi Amerika Serikat (AS) dan menimbulkan kecurigaan mengenai penyiksaan yang mungkin dilakukan.
Sehari setelah Departemen Kehakiman menyatakan telah memulai penyelidikan awal mengenai kasus tersebut bersama pengawas intern CIA, calon presiden dan anggota dari kedua partai mengutuk perusakan kaset rekaman itu.<>
"Apa yang terjadi dalam konsep yang lebih luas ialah itu sekali lagi membahayakan kredibilitas dan posisi moral AS di dunia," kata Senator John McCain, calon dari partai Republik untuk memperebutkan posisi di Gedung Putih. Ia sendiri mengalami penyiksaan sebagai tahanan perang di Vietnam.
"Akan ada keraguan dan sinisme di seluruh dunia mengenai bagaimana kita memperlakukan tahanan dan apakah kita melakukan penyiksaan atau tidak," kata McCain kepada stasiun televisi Fox.
Sementara partai Demokrat dan kelompok hak asasi manusia menuduh pemerintah Presiden George W. Bush mungkin telah berusaha menutup-nutupi penyiksaan pada masa lalu. Pengungkapan tersebut telah menghidupkan kembali perdebatan mengenai cara pemerintah Bush memperlakukan tersangka teror.
Direktur CIA Michael Hayden, seperti dilansir sumber AFP, yang tidak memimpin lembaga tersebut ketika rekaman itu dimusnahkan pada 2005, akan menghadapi pertanyaan mengenai metode interogasi pada Selasa, ketika ia dijadwalkan tampil di hadapan Komite Intelijen Senat, kata Ketua Panel tersebut John Rockefeller kepada stasiun televisi CBS.
Di tengah harapan bahwa Departemen Kehakiman akhirnya akan melancarkan penyelidikan penuh, anggota komite intelijen di Senat dan Dewan Perwakilan Rakyat mengatakan mereka juga akan menyelidiki mengapa rekaman tersebut dimusnahkan dan apa yang Bush serta pembantuanya ketahui mengetahui itu.
"Membakar rekaman, menghancurkan barang bukti ... saya tidak tahu seberapa dalam ini berlangsung. Mungkin kah ada penghalang bagi perdamaian? Ya," kata Senator dari partai Republik Chuck Hagel kepada CBS.
"Seberapa jauh ini berlangsung di Gedung Putih, siapa yang tahu? Saya tidak tahu?" Hagel mempertanyakan.
Gedung Putih belum membantah keterlibatan apa pun dalam kasus itu, setelah CIA pekan lalu mengakui telah memusnahkan rekaman tersebut.
Beberapa pembantunya mengatakan Bush "tak ingat" apakah ia diberitahu mengenai rekaman itu sebelum Ketua CIA memberi dia penjelasan pekan lalu.
Senator Joe Biden, calon presiden dari partai Demokrat, mengatakan satu badan independen mesti menyelidiki kejadian tersebut kendati Jaksa Agung Michael Mukasey, yang baru diangkat dan telah menyisihkan pertanyaan mengenai apakah lembaga itu melakukan penyiksaan, juga melakukan penyelidikan.
"Ia adalah orang yang tak dapat memutuskan apakah lembaga tersebut melakukan penyiksaan atau tidak, dan ia akan melakukan penyelidikan ini," kata Biden kepada stasiun televisi ABC, seperti dilaporkan sumber Antara.
Kelompok hak asasi manusia dan anggota parlemen dari kubu Demokrat mengatakan lembaga itu melakukan penyiksaan dan mesti dilarang. (dar)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Tujuh Amalan yang Terus Mengalir Pahalanya
2
Khutbah Jumat: Lima Ibadah Sosial yang Dirindukan Surga
3
Khutbah Jumat: Menyambut Idul Adha dengan Iman dan Syukur
4
Khutbah Jumat: Jangan Bawa Tujuan Duniawi ke Tanah Suci
5
Khutbah Jumat: Merajut Kebersamaan dengan Semangat Gotong Royong
6
Buka Workshop Jurnalistik Filantropi, Savic Ali Ajak Jurnalis Muda Teladani KH Mahfudz Siddiq
Terkini
Lihat Semua