Jakarta, NU Online
Menanggapi semakin gencarnya "rayuan" politik dari berbagai paratai ke PBNU, ketua PBNU H Ahmad Bagja menyatakan pikir-pikir untuk menerima lamaran tersebut. "Kami tidak bisa begitu saja menerima pinangan mereka. Sebab bagi NU koalisi itu tidak dimaksudkan untuk kepentingan orang perorang. Koalisi dilakukan dalam perspektif untuk perubahan yang mendasar bagi bangsa ini ke depan. Apakah Golkar dan PDIP siap berkoalisi dengan komintmen itu, saya kira harus dikaji ulang, atas ajakan tersebut kami pikir-pikir dulu,"jelas Bagja kepada NU Online, Jumat.
Dalam pandangan mantan ketua PB PMII tersebut, pekerjaan besar yang sedang dihadapi oleh negeri ini adalah mebersihkan mental aparat negara dari penyakit korupsi yang membuat negara kaya ini terlilit hutang. "Saya tegaskan, NU hanya berkepentingan untuk memperkuat bangsa ini ke depan bermental sehat, bersih dari korupsi. Soal koalisi, harus dicari dengan yang jelas-jelas memperjuangkan platform tersebut,"lanjutnya.
<>Belum lama ini, Taufik Kiemas rajin melakukan pendekatan ke basis NU di seluruh pelosok negeri. Ia bahkan terang-terangan meminta Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi sebagai pendamping Megawati pada pemilu presiden mendatang.
Di lain kesempatan, Ketua Umum Partai Golkar Akbar Tandjung juga berharap terjadi koalisi antara Golkar-PDIP-NU. Menurutnya, koalsi strategis itu harus diupayaka karena banyak kesamaannya dari segi platform-nya.
"Jika dilihat dari flatform, maka koalisi bisa terjadi karena banyak persamaannya. platform kami adalah kebangsaan dan nasionalis. Kami partai terbuka dan bertujuan mempertahankan NKRI," katanya di Ambon, kemarin, sebelum menuju Manado Sulut, dalam rangka kampanye Partai Golkar.
Lamaran dan lirikan dari partai ke Ormas NU ini dianggap oleh Bagja sebagai bentuk penghormatan partai kepada NU yang memang besar. Namun demikian, ia tetap berteguh, bahwa NU bukan partai politik dan sudah mendeklarasikan partai untuk saluran aspirasi politiknya, lajut caleg PKB dari daerah pemilihan Kuningan Jawa Barat ini. (MA)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Larangan Pamer dan Bangga dengan Dosa-dosa
2
Pastikan Arah Kiblat Tepat Mengarah ke Ka'bah Sore ini
3
Trump Turunkan Tarif Impor Jadi 19 Persen, Ini Syarat yang Harus Indonesia Penuhi
4
Khutbah Jumat: Membumikan Akhlak Nabi di Tengah Krisis Keteladanan
5
Khutbah Jumat: Sesuatu yang Berlebihan itu Tidak Baik, Termasuk Polusi Suara
6
Sejumlah SD Negeri Sepi Pendaftar, Ini Respons Mendikdasmen
Terkini
Lihat Semua