Cucu Syeikh Abdul Qodir Al-Jaelani Menulis Tafsir Al-Jaelani
NU Online · Sabtu, 19 Maret 2011 | 04:03 WIB
Syeikh Muhammad Fadil Jaelani adalah cucu dari Syeikh Abdul Qodir Al-Jaelani, yang telah menuslikan atau menafsirkan kembali karya-karya Al-Jaelani yang pernah hilang pada ribuan tahun silam. Tafsirnya ini ditulis dalam bahasa Indonesia, Inggris, Arab, Urdu dan Turkey.
Dalam tafsirnya yang dinamai Tafsir Al-Jaelani tersebut, Muhammad Fadhil membaginya ke dalam 13 cabang ilmu pengetahuan, yang terdiri dari ilmu Al-Quran, tafsir, hadis, tasawuf dan fiqih. “Karya itu akan menjadi pencerahan bagi para peneliti, professor dan pengajar di universitas maupun madrasah,” tutur kelahiran Kurtalan, Istambul,Turkey 1 April 1954 ini.&<>lt;br />
Hadir dalam bedah buku sekaligus membuka kantor cabang di Jakarta tersebut antara lain Ketua Al-Jaelani Center Asia Tenggara, Rachmat Tatang Bachrudin, Sekretaris Al-Jaelani Center Supriyadi dan Syeikh Mumammad Fadlil Al-Jaelani di kantornya di Jl.Tanah Abang V,Jakarta, Jumat (18/3).
Beliau telah melakukan penelitian terhadap karya-karya Abdul Qodir Jaelani tersebut sejak 1977 sampai sekarang, atau 34 tahun. Selama itu Muhammad Fadhil telah mengunjungi 67 perpustakaan di dunia. Yaitu, Makkah Almukarromah, Madinah Almunawwaroh, Jeddah, Thaif, Riyadh, Dammam, Abha, Hamims, Masyets.
Tabuk, Kairo Mesir.
Selain itu ke Iskandariyah, Bagdad, Mushil, Arbil, Aqtaa, Dahouk, Damaskus, Halab, Hamaa, Humsh, Beirut, Der Rouz, Tarablus, Aman, Oqbah, Ma’an, Madyan, Jersey, Dubai, Munich, Sheturd Gard, Beriman, Berlin, Frankfurt, Vatikan, Roma, Flourenza, Paris, Qonia, Istambul.
Juga perpustakaan Zurich, Wiyana, Amsterdam, Brouksel, Karakouf, Los Angeles, Washington, Teheran, Islamabad, Karachi, New delhi, Haidarabad, Ashqobat, Taskan, Bakaa, Astana, Bechak, Mohaj Qol’ah, Almaa Ataa, Moskow, Key ef, Cambridge, Granada, Qarthaba, Lizbon dan Casablanca.
Sedangkan buku tafsirnya itu antara lain Tafsir Al-jilani, Al fathu Arrabbani, Ar Rasaei, Yawaqitul Hikam, Al Ghounyah, Futuhul Gaib, Al Diwan, Sir Al Astar, Astar Al Asrar, Jalaa Al Khatir, Al Amrul Muhkam, Usul as Sabaa dan Mukhtashar Ulumuddin.
Buku-buku tersebut telah disertakan dalam Islamic Book Fair di Senayan Jakarta, pada awal Maret 2011 lalu dan mendapat perhatian besar masyarakat muslim Indonesia. Menurut Rachmat Tatang, buku-buku itu telah memberikan kontribusi besar pada dunia Islam khususnya umat Islam Indonesia untuk mengenal lebih dekat dengan Syeikh Abdul Qodir Jaelani melalui karya-karyanya. (amf)
Terpopuler
1
Soal Tambang Nikel di Raja Ampat, Ketua PBNU: Eksploitasi SDA Hanya Memperkaya Segelintir Orang
2
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
3
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
4
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
5
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
6
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
Terkini
Lihat Semua