Warta

BI Siapkan Tiga Peraturan Baru Perbankan Syariah

NU Online  ·  Selasa, 30 Maret 2004 | 03:03 WIB

Jakarta, NU Online
Bank Indonesia pada tahun ini berencana mengeluarkan tiga Peraturan Bank Indonesia (PBI) baru tentang perbankan syariah yaitu mengenai rasio kecukupan modal (CAR), tingkat kesehatan bank dan peraturan standar akad.

"Kita merencanakan tiga regulasi baru untuk perbankan syariah pada tahun ini, yaitu CAR, tingkat kesehatan dan standar akad," kata Deputi Gubernur Bank Indonesia Maulana Ibrahim di Jakarta, kemarin.

<>

Menurutnya, saat ini sudah ada sepuluh PBI mengenai perbankan syariah, antara lain yang mengatur kualitas aktiva produktif untuk mengatur keuangan perbankan syariah.

Mengenai aturan CAR, menurut Maulana, BI masih melakukan kajian dengan mengumpulkan informasi tingkat rasio kecukupan modal yang biasa dipakai perbankan syariah di seluruh dunia. "Ada yang mengusulkan batasan CAR 12 persen atau lebih tinggi dari batasan untuk bank konvensional yaitu 8 persen," katanya.

Ditambahkan Maulana, masalah standarisasi tingkat CAR perbankan syariah akan menjadi salah satu pembahasan dalam pertemuan Islamic Financial Services Board (IFSB) di Bali 31 Maret mendatang.

Dikatakannya, dalam pertemuan itu, empat grup kerja IFSB akan terus melanjutkan pembahasannya, yaitu mengenai "risk manajemen", CAR, corporate governance dan transparansi serta disiplin pasar.

"Dari yang saya ketahui, aturan soal risk manajemen akan keluar pada tahun 2005," katanya. Pertemuan tersebut, katanya, diharapkan bisa meningkatkan kerjasama BI dengan jaringan perbankan syariah internasional, sehingga bisa mendorong perkembangan perbankan syariah di Indonesia.

Ditambahkannya, pertemuan di Bali akan dihadiri 33 delegasi, antara lain 13 bank sentral di dunia termasuk Indonesia. Mereka antara lain adalah Gubernur Bank Sentral Kuwait Sheikh Salem Abdul Aziz Al-Sabah, Gubernur Bank Negara Malaysia Tan Sri Dato’ Dr. Zeti Akhtar Aziz, Gubernur Bank Negara Pakistan Dr. Ishrat Husain, dan Gubernur Bank Sudan Dr. Sabir Mohamed Hasan.

Tokoh lain yang akan menghadiri pertemuan itu antara lain adalah Presiden Bank Pembangunan Islam (IDB) Dr. Ahmed Mohamed Ali, Wakil Gubernur Central Bank of Lebanon Dr. Ahamd Jachi, Penasehat bagian SDM dan Pengetahuan Manajemen IDB Dr. Abdel Aziz Mustafa, dan pakar ekonomi Islam dari Ruhr-Universitat Bochum
Jerman Professor Dr. Volker Nienhaus.(red)

Â