Jakarta, NU Online
Pada pekan pertama masa kampanye, sejumlah pelanggaran dilakukan oleh partai peserta pemilihan umum. Yang menarik, di daerah Situbondo beredar selebaran palsu yang diperbanyak oleh partai tertentu. Di kota santri tersebut ada sebuah "Taushiyah NU" dari hasil Muktamar Lirboyo yang menganjurkan warga nahdliyyin mendukung PKB diganti PPP.
"Tindakan itu tidak dapat dipertanggungjawabkan. Mereka mencoba mengambil keuntungan dengan cara pengecut. Kami masih menelusuri dari mana datangnya selebaran yang banyak di tempel di tempat-tempat umum itu,"jelas Ketua Ketua PCNU Situbondo KH Mursyid Romli yang alumnus PP Nurul Jadid Paiton Probolinggo ketika dihubungi NU Online, Selasa.
Menurutnya, NU sejauh ini belum mengeluarkan selebaran berupa himbauan apapun kepada warganya terkait masa pelaksanaan pemilihan umum ini. Sebab, lanjut mantan kordinator sekretriat PP Nurul Jadid ini, warga NU sudah memiliki pegangan dalam sikap politik sebagaimana disepakati dalam Muktamar Krapyak. (lihat channel Taushiyah situs NU Online). Demikian juga dalam menghadapi pemilu mendatang, warga NU masih memegang teguh hasil muktamar NU di Lirboyo Kediri.
<>"Jadi tidak ada perubahan sikap organisasi NU. Selebaran itu menyesatkan. Kami sudah membuat laporan ke polisi soal ini,"tegasnya.
Sementara itu, dari sekretarian PBNU Jakarta, diperoleh informasi bahwa PBNU juga tidak mengeluarkan sikap atau tausiyyah apapun terkait pelaksanaan kampanye dan pemilu. Hal itu karena NU belum mengubah sikapnya sebagaimana tercantum dalam Muktamar Krappyak (menghasilkan sembilan sikap politik NU) Yogyakarta dan Muktamar Kediri (mendukung partai yang dilahirkan NU, yakni PKB, red).
"Keputusan rapat-rapat di PBNU tidak mengeluarkan taushiyah. Semula ada yang menghendaki PBNU mengeluarkan anjuran selama masa kampanye, namun itu dinilai tidak efektif, sebab tanpa itu sudah ada acuan yang jelas,"ujar H Muhammad Hayyat kepada NU Online di Graha Nahdliyyah PBNU, Selasa.
Mengenai beredarnya selebaran palsu atas nama NU tersebut, pihak PBNU menyerahkan kepada PCNU setempat untuk menyelesaikan secara arif. PBNU tidak ingin melihat ada pertikaian antar warga NU, sehingga pihak tertentu diminta tidak memancing dan memperuncing keadaan.
Sebelumnya, Ketua PBNU H Ahmad Bagja meminta warga NU agar tidak tergoda oleh permainan politik, termasuk kepada broker politik yang banyak bergentayangan di kantong NU. (MA)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Larangan Pamer dan Bangga dengan Dosa-dosa
2
Pastikan Arah Kiblat Tepat Mengarah ke Ka'bah Sore ini
3
Trump Turunkan Tarif Impor Jadi 19 Persen, Ini Syarat yang Harus Indonesia Penuhi
4
Khutbah Jumat: Membumikan Akhlak Nabi di Tengah Krisis Keteladanan
5
Khutbah Jumat: Sesuatu yang Berlebihan itu Tidak Baik, Termasuk Polusi Suara
6
Sejumlah SD Negeri Sepi Pendaftar, Ini Respons Mendikdasmen
Terkini
Lihat Semua