Warta

Ansor Diminta Tetap Independen

NU Online  ·  Senin, 8 Juni 2009 | 13:24 WIB

Jakarta, NU Online
Dalam menapaki kehidupan berorganisasi, GP Ansor diharapkan tetap komitmen pada khitah NU, yakni berpijak pada kenetralan. Hal ini penting disikapi karena persoalan intern maupun ekstern ansor belum tergarap secara maksimal.

“Jangan terlalu berfikir masalah politik, dukung mendukung presiden misalnya. Selagi masih banyak persoalan intern organisasi masih perlu diberdayakan,” ungkap Ketua PC GP Ansor Kabupaten Cirebon Nuuruzzaman disela-sela puncak Harlah 75 Ansor di Padepokan Pencak Silat TMII Jakarta Ahad (7/6) kemarin.<>

Menurutnya, masih banyak kelemahan Ansor yang perlu dibenahi seperti fasilitasi organisasi yang minim. “PW dan PP belum menyentuh langsung ke PC, apalagi sampai ke Ranting. Karena terlalu berkutat pada persoalan politik,” gugatnya.

Nuuruzzaman yang juga Dosen di Universitas Swaguna Linggarjati Cirebon ini melihat kalau Ansor perlu ditekankan pada pengabdiannya pada pembangunan ekonomi. Pasalnya, anggota Ansor mayoritas perekonomiannya masih sangat marjinal. Disamping itu, perlu pula meningkatkan peran kepemudaannya di daerahnya masing-masing.

“Adalah kwajiban Ansor untuk membantu program pembangunan bangsa dan mengawal serta memberi advokasi pada pembangunan daerah,” tuturnya.

Dan yang lebih penting, lanjut Sahabat Zaman, Ansor harus pula berkhitmat pada pesantren dan kiai. “Adalah harga mati ansor berada digaris terdepan untuk mempertahankan ideology aswaja,” tandas Zaman yang juga pengasuh Pondok Pesantren Ciwaringin Cirebon itu.

Curahan kebaktian Ansor pada pertahanan nilai-nilai Aswaja, masih menurut Zaman, adalah dengan otak dan darah. “Membanjirnya aliran islam transnasional menjadi tantangan tersendiri bagi ansor untuk merapatkan barisan dengan darah dan otak,” pungkasnya. (was)