Warta

Ansor Cirebon Launching Tabloid Suara Ansor dan Buku Dalil Tradisi NU

NU Online  ·  Selasa, 3 November 2009 | 04:09 WIB

Cirebon, NU Online
Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Cirebon, pada hari Ahad (31/10), mengadakan rangkaian kegiatan bertajuk “Ansor Kreatif 2009” di sekretariat barunya Jl Fatahillah Sumber.

Selain syukuran penggunaan sekretariat baru, juga pagelaran genjring marhaban, launching tabloid “Suara Ansor”, launching buku saku “Dalil Tradisi NU”, launching kartu anggota berasuransi, dan penyematan anggota kehormatan kepada Ketua KNPI Diding Karyadi SH MM.<>

Hadir dalam kesempatan tersebut sesepuh ulama Cirebon, KH Syarief Hud Yahya, KH Syarief Usman Yahya, Rois Syuriah PCNU KH KH Hasanuddin Kriyani, Ketua PCNU KH Ali Murtadi, ulama Buntet Pesantren KH Wawan Arwani, para ulama NU, dan para mantan ketua GP Ansor Kabupaten Cirebon.

Tampak pula Ketua PW GP Ansor Jawa Barat yang juga Wakil Ketua DPRD Provinsi Jabar Komarudin Taher MSi, Ketua KNPI Diding Karyadi SH MH, para ketua banom NU, para ketua organisasi kepemudaan, dan undangan lainnya.

Ketua PC GP Ansor Kabupaten Cirebon, Nuruzzaman MSi mengatakan, acara tersebut merupakan rangkaian program GP Ansor baik jangka panjang maupun jangka pendek. Setelah membangun silaturahmi dengan para ulama, safari khittah atau Saba Ansor dengan pengurus PAC, maka pihaknya berinisiatif membuat tabloid “Suara Ansor” sebagai media informasi dan komunikasi antara PC GP Ansor dengan PAC, ranting, dan kaum muda NU, juga antara PC GP Ansor dengan keluarga besar NU.

“Kami juga menerbitkan buku yang berisi dalil tradisi NU seperti marhabanan, tahlil, manakib, rakaat salat Tarawih, dan lainnya yang selama ini dihujat kelompok lain. Artinya kami menegaskan bahwa tradisi keagamaan yang dilakukan warga NU punya dasar hokum dalil Alquran dan hadis,” tandas Nuruzzaman.

Sementara itu, Ketua PW Ansor Jawa Barat, Komarudin Taher yang diberi kehormatan memotong tumpeng syukuran peresmian kantor, mengaku bangga dengan kreativitas yang dilakukan PC GP Ansor Kabupaten Cirebon. Baik tabloid maupun buku saku tradisi NU, kata dia, sangat penting dalam rangka penguatan pemuda Ansor serta sebagai media sosialisasi dan komunikasi.

“Kita saat ini sedang menghadapi banyak tantangan, selain dalam kehidupan kebangsaan, kemasyarakatan, juga munculnya pemahaman keislaman yang mengancam stabilitas bangsa. Dimana mereka tidak menghormati perbedaan, mengecam toleransi, dan meracuni kalangan muda menjadi kader radikal,” ujar dia, seraya mengatakan, apa yang dilakukan Ansor dengan pemahamannya, justru dapat membantu penguatan NKRI, persatuan, dan toleransi.(lil)