Andree Feillard: Parpol Islam Bukan Lagi Pegangan Utama
NU Online · Rabu, 24 Maret 2004 | 01:50 WIB
Jakarta, NU Online
Peneliti Senior dari Centre National de la Recherche Scientifique di Perancis Dr Andree Feillard memperkirakan pelaksanaan Pemilu 2004 di Indonesia tidak akan banyak berpengaruh kepada parpol Islam, karena kecenderungannya rakyat Indonesia saat ini lebih mencari sosok calon pemimpin yang ideal.
"Pasalnya, permasalahan pemberantasan korupsi menjadi isu terpenting bagi rakyat Indonesia, sehingga mereka lebih mencari sosok pemimpin yang bersih dan dipercaya," kata dia, di Bandung, Selasa.
<>Andree Feillard menyebutkan, saat ini keberadaan parpol Islam bukan lagi menjadi pegangan utama, namun lebih mencari orang yang mampu memberantas praktik korupsi dan mampu meningkatkan derajat rakyat kecil.
Menurut dia, persoalan tersebut tidak hanya berpengaruh pada parpol Islam saja, tetapi dialami pula oleh parpol yang beraliran nasionalis, seiring umumnya berharap agar kondisi Indonesia menjadi baik.
"Sehingga, kehadiran parpol Islam dan parpol nasionalis di tengah-tengah pelaksanaan Pemilu 2004, merupakan isu lama," tandasnya.
Lebih jauh diungkapkan, pemikiran rakyat Indonesia yang lebih memilih untuk mencari sosok pemimpin yang bersih itu, dilandasi pula dengan kehilangan pegangan atau keputus-asaan rakyat dalam soal kepemimpinan Bangsa Indonesia.
Ia mengungkapkan, sebenarnya Indonesia dapat bangkit kembali dari keterpurukan yang ada saat ini, asalkan ada konsensus untuk mengangkat Indonesia ke arah perbaikan. Terlebih lagi potensi yang dimiliki Indonesia sangat banyak, mengingat kekayaan sumber daya alam (SDA) yang dimilikinya.
"Namun, paling utama bagaimana upaya untuk memberantas praktik korupsi selama ini, dan agar kondisi Indonesia tidak semakin terpuruk, maka harus mencari pemimpin yang bersih," tegasnya.
Di bagian lain, Dr Andree Feillard juga mengungkapkan Orde Baru tidak mungkin dapat bangkit kembali dengan hadirnya parpol yang mengusung Orba, karena masyarakat Indonesia sekarang telah menikmati demokrasi sejak pasca reformasi. "Jika ada parpol yang menginginkan kembali zaman Orde Baru, itu merupakan sikap untuk bernostalgia saja," ujar dia.(red)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Larangan Pamer dan Bangga dengan Dosa-dosa
2
Pastikan Arah Kiblat Tepat Mengarah ke Ka'bah Sore ini
3
Trump Turunkan Tarif Impor Jadi 19 Persen, Ini Syarat yang Harus Indonesia Penuhi
4
Khutbah Jumat: Membumikan Akhlak Nabi di Tengah Krisis Keteladanan
5
Khutbah Jumat: Sesuatu yang Berlebihan itu Tidak Baik, Termasuk Polusi Suara
6
Sejumlah SD Negeri Sepi Pendaftar, Ini Respons Mendikdasmen
Terkini
Lihat Semua