London, NU.Online
12 aktivis pesantren antara lain HM. Misbahus Salam (Jember), KH. Afifuddin Muhajir (Situbondo), H. Irfan Yusuf Hasyim (Tebuireng), H. Fahrur Rozi (Malang), H. Jamalauddin (Jabar), H. Haidar Muhaiminan (Jateng), H. Faruq Barliyan (Pati), H. Ade M. Nasih (Cirebon), KH. Hasib Wahab (Jombang), H. Kamali(Tuban),H.M. Nafi’ (Malang), Idrus Ramli (Pasuruan), yang sedang Short Couse di Markfild Insititute Of Higher Education Inggris, kemarin diundang dialog antar Agama di Masjid Musque Leicester.
Dalam dialog itu masing-masing Agama, Islam, Kristen Katolik, Protestan, Hindu, Budha sama-sama menjadi pembicara dengan thema Mistic and God (Mistis dan Tuhan). Setelah semua mempresentasikan pemikirannya tentang Mistis dan Tuhan menurut pandangan Agamanya, kemudian diantara 12 Aktivis pesantren diminta meresponnya. KH. Afifuddin Muhajir, MA yang juga dosen Ma’had Aly PP. Salafiyah Syafi’iyah Situbondo diminta sebagai juru bicara. Menurut Kyai Afif Bahwa sebenarnya Allah merupakan sesuatu yang paling tampak.
<>Oleh karena itu ia disebut sebagai Al-Thahir.Tetapi karena pada umumnya manusia tidak dapat melihatnya oleh sebab itu ia disebut sebagai Al-bathin. Kyai afif melanjutkan, menurut Al-Ghazali sesuatu itu tidak dapat dilihat karena ada dua sebab, pertama karena memang dia itu samar, kedua sesuatu itu sangat atau terlalu jelas. Kalau Kelelawar tidak dapat melihat pada waktu siang bukan karena siang itu samar, melainkan karena terlalu jelas. Justru ia melihat pada waktu malam, karena malam itu tidak begitu jelas.
Kalangan Sufi kata Kyai Afif membagi manusia kepada tiga bagian, pertama: Ahlul Hijab yaitu mereka yang hanya melihat Alam tidak melihat Tuhan, kedua : Ahlaul Fana’ yaitu mereka yang hanya melihat Tuhan dengan bashirahnya (mata hatinya) tapi tidak melihat Alam, ketiga : Ahlul Baqa’ yaitu mereka yang hanya melihat Tuhan dan juga melihat Alam. Mereka yang hanya melihat Tuhan saja berkeyakinan bahwa Alam ini tidak ada yang ada hanya Tuhan, sehingga muncul konsep ittihad / wahdatul wujud (penyatuan Tuhan dengan Alam). Rasul pernah ditanya ; Allah ada dimana? Di Langit atau di Bumi ? beliau menjawab : Allah itu ada di dalam hati para hambanya yang Mu’min. Ini artinya hati yang bersih bisa melihat Allah Swt. Kata Kyai Afifuddin yang disambut dengan tepuk tangan oleh semua peserta dan Nara Sumber.
Ditempat lain KH. Hasib Wahab, yang merupakan putra pendiri NU, KH.Wahab Chasbullah dan HM. Misbahus Salam diundang Dialog dengan kalangan Mahasiswa dan Dosen di Manchester. Dalam dialog itu banyak ditanyakan tentang pesantren, terorisme dan posisi Agama dalam Negara. Kyai Hasib menjelaskan bahwa pesantren di desa Amrozi itu bukan representasi pesantren kalangan NU. Pesantren yang diasuh oleh Ulama-Ulama NU sampai sekarang tidak terpengaruh dengan kolompok radikal dan teroris. "Tidak ada ceritanya pesantren NU memproduksi Bom dan melatih santrinya menjadi teroris, pesantren tetap menjadi lembaga taffquh fi-ddin (tempat memperdalam ilmu agama) dan sekarang sudah banyak yang juga mengembangkan science," kata Kyai Hasib,
Sementara HM. Misbahus Salam yang juga sekretaris PCNU Jember ini menjawab tentang posisi agama dalam Negara. Dalam pandangan Nahdlatul 'Ulama kata H. Misbah Tathbiqu al-Syari’ah (penerapan syariat) tidak harus secara formalisme dengan merubah Negara menjadi religion stete atau Negara Agama. Ia menyatakan, Indonesia sudah sepakat dasar Negara adalah Pancasila, dan syari’at agama diterapkan secara substantif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Yang sangat urgen kata Misbah pengamalan ajaran Agama seperti Ibadah, Keadilan, Kejujuran dilaksanakan oleh masing-masing warga Negara dalam kehidupan sehari-hari dengan begitu insya Allah Negara akan makmur. ( H. Misbahus Salam )
Terpopuler
1
5 Poin Maklumat PCNU Pati Jelang Aksi 13 Agustus 2025 Esok
2
Jumlah Santri Menurun: Alarm Pudarnya Pesona Pesantren?
3
Kantor Bupati Pati Dipenuhi 14 Ribu Kardus Air Mineral, Demo Tak Ditunggangi Pihak Manapun
4
Nusron Wahid Klarifikasi soal Isu Kepemilikan Tanah, Petani Desak Pemerintah Laksanakan Reforma Agraria
5
Badai Perlawanan Rakyat Pati
6
Sri Mulyani Sebut Bayar Pajak Sama Mulianya dengan Zakat dan Wakaf
Terkini
Lihat Semua