Jakarta, NU Online
Tim Lajnah Falakiyah NU yang melakukan rukyah untuk menentukan awal bulan Rajab diberbagai lokasi sore ini Jum’at 29 Jumadil Akhir tidak melihat munculnya bulan sehingga diputuskan bahwa bulan Rajab jatuh pada hari Ahad 7 Agustus 2005 dengan melakukan istikmal atau pembulatan 30 hari.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Lajnah Falakiyah KH Ghozalie Massroeri kepada NU Online. Beberapa lokasi yang diamati oleh tim lajnah falakiyah meliputi Gresik, Jepara, Semarang, Jogja, Cirebon dan Pelabuhan Rabu. Semua lokasi dalam keadaan mendung dan hanya Pelabuhan Ratu yang cerah, namun bulan juga tidak kelihatan.
<>Dijelaskan oleh Ghozalie bahwa penentuan awal bulan Rajab ini juga penting karena banyak kaum muslimin yang melakukan puasa Rajab. “Karena itu perlu bagi mereka untuk mengetahui kapan tanggal 1 Rajab ini tiba,” tandasnya.
Selain itu, awal bulan Rajab juga ada kaitannya dengan bulan Sya’ban dan Ramadhan. “Jika pada bulan Jumadil Akhir jatuh 30 hari maka Rajabnya akan berjumlah 29 hari atau mengalami kemunduran,” imbuhnya.
Ditambahkannya bahwa penentuan istikmal ini harus melalui rukyah dahulu, tidak bisa hanya berdasarkan perhitungan hisab yang dilakukan oleh ormas Islam lainnya.(mkf)
Terpopuler
1
Sosok Nabi Daniel, Utusan Allah yang Dimakamkan di Era Umar Bin Khattab
2
3 Pesan Penting bagi Pengamal Ratib Al-Haddad
3
Mimpi Lamaran, Menikah, dan Bercerai: Apa Artinya?
4
Mahfud MD Ungkap Ketimpangan Struktural Indonesia
5
Gus Yahya: Di Tengah Ketidakpastian Global, Indonesia Harus Bertahan dan Berkontribusi bagi Dunia
6
Demo ODOL, Massa Aksi akan Jejerkan 300 Truk dari Kantor Kemenhub hingga Kemenko IPK
Terkini
Lihat Semua