1 Muharram, Peziarah Masjid Ampel Surabaya Naik Empat Kali Lipat
NU Online · Kamis, 10 Februari 2005 | 08:04 WIB
Surabaya, NU Online
Peziarah ke komplek makam dan masjid salah seorang walisongo, yakni Sunan Ampel, Surabaya pada libur tahun baru Hijriyah, 1 Muharram 1426 mencapai 5.000 orang perhari atau naik empat kali lipat.
"Kalau hari-hari biasa jumlah pengunjung sekitar 1.000 hingga 1.500 orang atau rata-rata 1.200, maka sekarang naik empat kali lipat lebih, mulai kemarin (Rabu, 9/2)," kata Baidlowi, petugas Masjid Sunan Ampel di Surabaya, Kamis.
<>Ia menjelaskan, para peziarah itu berasal dari berbagai daerah di Pulau Jawa dan Madura serta luar daerah lainnya menggunakan kendaraan pribadi maupun bus yang disewa. Untuk menyambut datangnya tahun baru Hijriyah, takmir Masjid Sunan Ampel mengadakan doa bersama yang diikuti ribuan jamaah pada Rabu (9/2) dipimpin oleh KH Anas Tamam dari Gresik. "Doa bersama dilakukan setelah shalat Ashar. Intinya kami meminta keselamatan bangsa dan khususnya umat Islam," katanya.
Baidlowi menjelaskan, selain itu, ribuan peziarah juga memanjatkan doa sendiri di dalam masjid maupun di komplek makam Sunan Ampel. Biasanya para peziarah itu datang ke lokasi untuk berdzikir maupun mengaji Al-Quran serta membaca shalawat kemudian dilanjutkan dengan memanjatkan doa keselamatan.
Para peziarah itu juga datang ke Masjid Sunan Ampel membawa botol untuk membawa air dari sumur yang diyakini memiliki khasiat.
Karena meningkatnya jumlah peziarah, maka diakui Baidlowi, permintaan air juga meningkat, apalagi pada saat bersamaan juga sedang ada kepulangan jamaah haji dari tanah suci Makkah. "Jamaah haji itu kan sekarang dibatasi membawa air zam-zam dari Mekkah. Kemudian mereka mampir ke sini dan membawa air sumur Sunan. Saya tidak tahu apakah dicampur atau tidak," katanya.
Para peziarah yang menggunakan bus biasanya melakukan ziarah walisongo dalam satu paket sekitar 10 hari, mulai dari Jawa Barat hingga ke berbagai wali di Jatim.
Setelah itu biasanya dilanjutkan ke beberapa makam di Madura, seperti makam Syaechona Cholil (Bangkalan), Batu Ampar (Pamekasan), makam raja-raja Asta Tinggi Sumenep dan makam wali di Poteran, Sumenep.
Sementara peziarah di Jatim maupun Jateng biasanya juga tidak mengunjungi secara lengkap atau hanya mengunjungi lima wali di daerah-daerah terdekat.(an/mkf)
Terpopuler
1
KH Miftachul Akhyar: Menjadi Khalifah di Bumi Harus Dimulai dari Pemahaman dan Keadilan
2
Amerika Bom 3 Situs Nuklir Iran, Ekskalasi Perang Semakin Meluas
3
Nota Diplomatik Arab Saudi Catat Sejumlah Kesalahan Penyelenggaraan Haji Indonesia, Ini Respons Dirjen PHU Kemenag
4
Houthi Yaman Ancam Serang Kapal AS Jika Terlibat dalam Agresi Iran
5
PBNU Desak Penghentian Perang Iran-Israel, Dukung Diplomasi dan Gencatan Senjata
6
Menlu Iran Peringatkan AS untuk Tanggung Jawab atas Konsekuensi dari Serangannya
Terkini
Lihat Semua