Kata āIsyraqā memiliki arti terbit. Dari kata ini dapat diambil kesimpulan bahwa shalat Isyraq adalah shalat yang dilakukan saat terbitnya matahari. Dalam Al-Qurāan dijelaskan:
Ų„ŁŁŁŁŲ§ Ų³ŁŲ®ŁŁŲ±ŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŲ¬ŁŲØŁŲ§ŁŁ Ł
ŁŲ¹ŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŲØŁŁŲŁŁŁ ŲØŁŲ§ŁŁŲ¹ŁŲ“ŁŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŲ„ŁŲ“ŁŲ±ŁŲ§ŁŁ
āSungguh kami telah menundukkan gunung-gunung untuk bertasbih bersama dia (Nabi Daud) pada waktu petang dan pagi.ā (QS Shad: 18)
Istilah shalat Isyraq yang dilaksanakan setelah terbitnya matahari mungkin lebih asing di telinga kita jika dibandingkan dengan shalat Dhuha yang juga dilaksanakan di waktu yang sama. Namun yang menjadi pertanyaan, adakah perbedaan di antara keduanya? Atau kedua shalat tersebut hanyalah perbedaan istilah saja?
ŁŲ§Ł Ų„Ų°Ų§ Ų£Ų“Ų±ŁŲŖ ŁŲ§Ų±ŲŖŁŲ¹ŲŖ ŁŲ§Ł
ŁŲµŁŁ Ų±ŁŲ¹ŲŖŁŁ ŁŲ„Ų°Ų§ Ų§ŁŲØŲ³Ų·ŲŖ Ų§ŁŲ“Ł
Ų³ ŁŁŲ§ŁŲŖ ŁŁ Ų±ŲØŲ¹ Ų§ŁŁŁŲ§Ų± Ł
Ł Ų¬Ų§ŁŲØ Ų§ŁŁ
Ų“Ų±Ł ŲµŁŁ Ų£Ų±ŲØŲ¹Ų§.
āRasulullah SAW berdiri untuk shalat dua rakaat ketika matahari terbit dan ketika matahari mulai menjulang tinggi dari arah timur, yaitu saat seperempat siang, Rasulullah SAW kembali melakukan shalat empat rakaatā (HR. Turmudzi)
Permulaan shalat dua rakaat yang dilakukan oleh Rasulullah ļ·ŗ pada saat matahari terbit pada hadits di atas dijadikan sebagai hujjah kesunnahan shalat Isyraq ini.
Dalam menstatuskan apakah shalat Isyraq ini merupakan shalat yang sama dengan shalat Dhuha, para ulama berbeda pendapat. Menurut Al-Ghazali shalat Isyraq berbeda dengan shalat Dhuha, dalam arti shalat Isyraq adalah kesunnahan tersendiri yang tidak sama dengan kesunnahan shalat Dhuha. Namun menurut pendapat yang lain seperti Imam Hakim dalam kitab Al-Mustadrak, shalat Isyraq dan shalat Dhuha adalah shalat yang sama berdasarkan hadits yang menyeebutkan bahwa shalat pada waktu Isyraq disebut juga dengan shalat awwabin, sedangkan shalat awwabin merupakan nama lain dari shalat Dhuha. (Ibnu Hajar Al-Haitami, Fatawa al-Fiqhiyaah al-Kubra, juz 1 hal.188)
Berpijak pada ulama yang berpandangan bahwa shalat Isyraq dan shalat Dhuha adalah shalat yang berbeda, maka niat shalat Isyraq harus dengan lafal yang berbeda dengan shalat Dhuha, yaitu dengan lafal:
Ų£ŲµŁŁ Ų³ŁŲ© Ų§ŁŲ„Ų“Ų±Ų§Ł Ų±ŁŲ¹ŲŖŁŁ Ł
Ų³ŲŖŁŲØŁ Ų§ŁŁŲØŁŲ© ŁŁŁ ŲŖŲ¹Ų§ŁŁ
Jumlah rakaat shalat Isyraq hanya terbatas dua rakaat saja, sesuai dengan hadits riwayat imam turmudzi di atas, sehingga saat seseorang telah melaksanakan shalat Isyraq dua rakaat, lalu ia menambahkan dua rakaat lagi dengan niat shalat Isyraq, maka shalat yang ia lakukan dihukumi tidak sah. (Syekh Sulaiman al-Jamal, Hasyiyah al-Jamal, juz 4, hal. 311).
Waktu pelaksanaan shalat Isyraq ini adalah mulai terbitnya matahari dengan ketinggian satu tombak, sama dengan awal waktu shalat Dhuha, dan berakhir saat seperempat siang yaitu saat matahari mulai menjulang tinggi. Shalat Isyraq ini juga bisa di qadlaā ketika ditinggalkan, berdasarkan ketentuan bahwa shalat Isyraq adalah Sunnah mustaqillah (kesunnahan tersendiri).
Pada saat rakaat pertama shalat Isyraq disunnahkan membaca surat ad-Dhuha, dan pada rakaat kedua disunnahkan membaca surat al-Insyirah. Lalu ketika selesai melaksanakan shalat membaca doa:
Ų§ŁŁŁŁŁŁ
Ł ŁŲ§ ŁŁŁŁŲ±Ł Ų§ŁŁŁŁŁŁŲ±Ł ŲØŁŲ§ŁŲ·ŁŁŁŁŲ±Ł ŁŁŁŁŲŖŁŲ§ŲØŁ Ł
ŁŲ³ŁŲ·ŁŁŁŲ±Ł ŁŁŁ Ų±ŁŁŁŁ Ł
ŁŁŁŲ“ŁŁŁŲ±Ł ŁŁŲ§ŁŁŲØŁŁŁŲŖŁ Ų§ŁŁŁ
ŁŲ¹ŁŁ
ŁŁŲ±ŁŲ Ų£ŁŲ³ŁŲ£ŁŁŁŁŁ Ų£ŁŁŁ ŲŖŁŲ±ŁŲ²ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁŲ±ŁŲ§Ł Ų£ŁŲ³ŁŲŖŁŁŁŲÆŁŁŁ ŲØŁŁŁ Ų„ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ£ŁŲÆŁŁŁŁ ŲØŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁŁŁŁŲ ŁŁŁŁŲµŁŲŁŲØŁŁŁŁŁ ŁŁŁ ŲŁŁŁŲ§ŲŖŁŁ ŁŁŲØŁŲ¹ŁŲÆŁ Ų§ŁŁŲ§ŁŁŁŲŖŁŁŁŲ§ŁŁ Ł
ŁŁŁ ŲøŁŁŁŲ§Ł
Ł Ł
ŁŲ“ŁŁŁŲ§ŲŖŁŁŲ ŁŁŲ£Ų³ŁŲ£ŁŁŁŁŁ ŲØŁŲ§ŁŲ“ŁŁŁ
ŁŲ³Ł ŁŁŲ¶ŁŲŁŲ§ŁŁŲ§Ų ŁŁŁŁŁŁŲ³Ł ŁŁŁ
ŁŲ§ Ų³ŁŁŁŁŲ§ŁŁŲ§Ų Ų£ŁŁŁ ŲŖŁŲ¬ŁŲ¹ŁŁŁ Ų“ŁŁ
ŁŲ³Ł Ł
ŁŲ¹ŁŲ±ŁŁŁŲŖŁŁŁ Ł
ŁŲ“ŁŲ±ŁŁŁŲ©Ł ŲØŁŁŁ ŁŁŲ§ ŁŁŲŁŲ¬ŁŲØŁŁŁŲ§ ŲŗŁŁŁŁ
Ł Ų§ŁŁŲ£ŁŁŁŁŁŲ§Ł
ŁŲ ŁŁŁŁŲ§ ŁŁŲ¹ŁŲŖŁŲ±ŁŁŁŁŁŲ§ ŁŁŲ³ŁŁŁŁŁ ŁŁŁ
ŁŲ±Ł Ų§ŁŁŁŁŲ§ŲŁŲÆŁŁŁŁŲ©Ł Ų¹ŁŁŁŲÆŁ Ų§ŁŲŖŁŁ
ŁŲ§Ł
ŁŲ ŲØŁŁŁ Ų£ŁŲÆŁŁ
Ł ŁŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŲ„Ų“ŁŲ±ŁŲ§ŁŁ ŁŁŲ§ŁŲøŁŁŁŁŁŁŲ±Ł Ų¹ŁŁŁŁ Ł
ŁŁ
ŁŲ±ŁŁ Ų§ŁŁŲ£ŁŁŁŁŲ§Ł
Ł ŁŁŲ§ŁŲÆŁŁŁŁŁŁŲ±ŁŲ ŁŁŲµŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁŁ
ŁŁ Ų¹ŁŁŁŁ Ų³ŁŁŁŁŲÆŁŁŁŲ§ Ł
ŁŲŁŁ
ŁŁŲÆŁ Ų®ŁŲ§ŲŖŁŁ
Ł Ų§ŁŁŲ£ŁŁŁŲØŁŁŁŲ§Ų”Ł ŁŁŲ§ŁŁ
ŁŲ±ŁŲ³ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŲŁŁ
ŁŲÆŁ ŁŁŁŁŁŁ Ų±ŁŲØŁ Ų§ŁŁŲ¹ŁŲ§ŁŁŁ
ŁŁŁŁŁŲ Ų§ŁŁŁŁŁŁŁ
ŁŁ Ų§ŲŗŁŁŁŲ±Ł ŁŁŁŁŲ§ ŁŁŁŁŁŁŲ§ŁŁŲÆŁŁŁŁŁŲ§ ŁŁŁŁŲ„ŁŲ®ŁŁŁŲ§ŁŁŁŁŲ§ ŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ Ų£ŁŲŁŁŁŲ§Ų”Ł ŁŁŲ£ŁŁ
ŁŁŁŲ§ŲŖŲ§Ł Ų£ŁŲ¬ŁŁ
ŁŲ¹ŁŁŁŁŁ.
Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa para ulama berbeda pendapat dalam menstatuskan apakah shalat Dhuha dengan shalat Isyraq adalah shalat yang sama atau berbeda. Menurut pendapat yang mengatakan bahwa kedua shalat ini adalah sama maka niat shalat Isyraq juga harus sama dengan niat shalat Dhuha dan jumlah rakaat shalat Isyraq termasuk dalam hitungan rakaat shalat Dhuha, sehingga jumlah rakaat shalat Isyraq dan shalat Dhuha ketika dikumpulkan tidak boleh melebihi delapan rakaat.Ā
Namun ketika berpijak pada ulama yangĀ mengatakan bahwa kedua shalat ini berbeda, maka niat shalat Isyraq, batas waktu shalat serta batasan hitungan rakaatnyaĀ juga berbeda. Wallahu aālam.Ā
(Ali Zainal Abidin)