Pustaka

Raih Predikat Mabrur bersama Buku Haji dan Umrah Karya Prof Quraish Shihab

Sab, 27 April 2024 | 13:00 WIB

Raih Predikat Mabrur bersama Buku Haji dan Umrah Karya Prof Quraish Shihab

Buku Haji dan Umrah Karya Quraish Shihab. (Foto: NU Online)

Haji dalam arti berkunjung ke suatu tempat tertentu untuk tujuan ibadah dikenal oleh umat manusia melalui tuntunan agama-agama, khususnya di belahan timur dunia kita ini. Ibadah ini diharapkan dapat mengantarkan manusia kepada pengenalan jati diri, membersihkan dan menyucikan jiwa mereka.


Hal itulah yang agaknya menjadi sebab mengapa ajaran agama-agama -dalam kaitannya dengan ibadah haji- menganjurkan pelakunya untuk memulainya dengan mandi guna bertujuan menyucikan jasmani dari segala noda dan taubat untuk tujuan menyucikan hati dari segala dosa.


Sekilas tentang Buku Haji & Umrah Bersama M. Quraish Shihab

Menurut pengakuan Prof. Quraish Shihab dalam pengantar buku ini, tak terlintas dalam pikiran, tak juga dikandung hasrat beliau untuk menjadikan buku ini sebagai rujukan yang menguraikan seluruh seluk beluk ibadah haji dan umrah. Beliau juga berkata bahwa buku ini hanyalah merupakan butir-butir uraian atau catatan kecil yang lahir dari pengalaman melaksanakan ibadah haji bersama sekian banyak jamaah. Namun, meski demikian, sekian banyak informasi yang disajikan di buku ini belum tentu dapat ditemukan dalam buku-buku popular yang cukup banyak beredar.


Isi Buku Haji & Umrah Bersama M. Quraish Shihab

Buku karya Prof. Quraish ini secara garis besar memaparkan tentang tata cara pelaksanaan haji sebagaimana yang diatur dalam agama Islam. Dilengkapi pula dengan uraian makna yang terkandung di balik setiap ritual maupun tempat yang menjadi arena dari setiap tahapan haji.


Sebelum memasuki pembahasan, buku ini diawali dengan sebuah kata pengantar dari penulisnya yang menceritakan pengalaman beliau berkali-kali melaksanakan ibadah haji dan umrah sekaligus membimbing para jamaah dalam melaksanakannya.


Banyak pengalaman yang beliau lihat dan rasakan bersama jamaah dan banyak juga pertanyaan dan tanggapan yang beliau dengarkan. Ada jamaah yang demikian ketat dalam melaksanakan ibadahnya Di pihak lain ada juga jamaah yang memudah-mudahkan, melebihi kemudahan yang dibenarkan agama, sehingga malah terkesan meremehkannya.


Menurut beliau, kedua sikap tersebut (terlalu ketat dan terlalu mempermudah) pada dasarnya lahir dari keterbatasan pengetahuan. Dari keterbatasan pengetahuan ini pula lahirlah sikap-sikap yang keliru dalam pengamalan ibadah atau dugaan-dugaan yang salah berkaitan dengan ajaran atau anjuran agama. Bahkan dari sana pula muncul sumber-sumber pertanyaan yang terkadang tidak mudah menjawabnya karena bersifat suprarasional. Sebagaimana dari sana muncul amalan-amalan yang tidak pada tempatnya, walaupun sepintas terlihat bahwa amalan tersebut baik.


Buku ini diawali dengan sebuah pembahasan mengenai sejarah haji dari masa ke masa. Menurut Prof. Quraish, masyarakat jahiliyah mengagungkan Ka’bah dan mengklaim melaksanakan ajaran Nabi Ibrahim as termasuk praktik ibadah haji. Adapun agama Islam datang mengukuhkan hal yang sesuai dan membatalkan atau bahkan meluruskan hal-hal yang menyimpang.


Pembahasan berlanjut pada sejarah kota suci Makkah dan Madinah beserta tempat-tempat yang dikunjungi saat pelaksanaan ibadah haji dan umrah, seperti Masjidil Haram, Ka’bah, Hijr Isma’il, Hajar Aswad, Mizab Ka’bah, Multazam, Maqam Ibrahim, Rukun Yamani, Zamzam, Shafa dan Marwah, ‘Arafah, Mina, Muzdalifah, Gua hHira’ dan tempat-tempat lainnya.


Kemudian dilanjutkan dengan paparan seputar hukum haji dan umrah, dari mulai syarat wajib haji, rukun, wajib, dan sunah haji, dam dan fidyah, sunah-sunah dalam ibadah haji, dam umrah, sampai pembahasan mengenai cara pelaksanaan haji dan umrah.


Selanjutnya, dipaparkan juga tuntunan praktis pelaksanaan ibadah (manasik) haji dari awal sampai akhir. Dari mulai niat beribadah haji, menyiapkan bekal untuk ke ‘rumah’ Allah, Thawaf, Sa’i antara Shafa dan Marwah, Mina dan Arafah, Muzdalifah, Mina, melontar Jamarat, Thawaf Ifadhah, Thawaf Wada’, sampai pembahasan mengenai hukum melaksanakan haji untuk orang lain (badal haji), dan pembahasan mengenai haji akbar.


Pembahasan berlanjut pada doa dan bacaan saat haji. Pada pembahasan ini, beliau memaparkan mengenai kebutuhan kita terhadap doa, cara dan adab berdoa, syarat terkabulnya doa, tempat-tempat mustajab untuk berdoa, doa-doa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad saw dan doa-doa yang paling popular.


Kemudian berlanjut pada paparan mengenai amalan-amalan penyempurna, seperti umrah berkali-kali, shalat, Thawaf sunah, ziarah ke masjid dan makam Rasulullah saw, dan shalat Arba’in di masjid Nabawi. Lalu, dilanjutkan dengan pembahasan mengenai hikmah yang ada di balik rangkaian ibadah haji dan umrah. Buku ini ditutup dengan pembahasan mengenai upaya memelihara kemabruran ibadah haji.


Kelebihan Buku Haji & Umrah Bersama M. Quraish Shihab

Salah satu kelebihan buku ini terletak pada solusi alternatif yang ditawarkan oleh penulis jika ada ritual yang tidak terlaksana secara sempurna akibat situasi di lapangan yang tidak memungkinkan. Misalnya, mencium Hajar Aswad, atau menaiki sampai ke bukit saat sa’i. Buku ini bisa dijadikan rujukan untuk mengetahui cara meraih predikat haji mabrur, sebagaimana didambakan oleh setiap jama’ah haji.


Kekurangan Buku Haji & Umrah Bersama M. Quraish Shihab
​​​​​​​
Meski banyak kelebihannya, namun namanya juga karya manusia, pasti tak luput dari kata kekurangan. Salah satu kekurangan dari buku ini terletak pada tidak adanya ilustrasi gambar yang bisa memperjelas pembahasan yang sedang dibahas. Selain itu, buku ini dari segi ukurannya juga kurang besar, sehingga bagi para pembaca yang sudah usia senja sedikit repot dalam membacanya.


Identitas Buku 

Judul Buku: Haji & Umrah Bersama M. Quraish Shihab: Uraian Manasik, Hukum, Hikmah dan Panduan Meraih Haji Mabrur
Penulis: Prof. Dr. Quraish Shihab
Penerbit: Lentera Hati
Tahun Terbit: 2018
Tebal: 380 hlm
ISBN: 978-602-7720-79-4
Peresensi: M. Ryan Romadhon, Alumnus Ma’had Aly Al-Iman Bulus Purworejo