Pesantren

Elemen Jurnalisme Hidangan Santri Pagi itu

NU Online  ·  Rabu, 21 Januari 2015 | 11:01 WIB

Yogyakarta, NU Online
Tidak seperti hari-hari sebelumnya, pagi itu langit cerah. Angin tidak mengoyak daun pepohonan di sekitar LKiS. Para santri mulai berdatangan ke Pendopo Hijau. Mereka mau ngaji yang diadakan Pantau dan LKiS, Yogyakarta.
<>
Kedatangan para santri pagi pada Senin (19/1) itu disambut hangat dengan buku-buku pegangan para penulis, khususnya wartawan. Buku Sembilan Elemen Jurnalisme menjadi hidangan peserta pagi itu. Para santri pun membuka-buka buku itu.

"Silakan daftar ulang terlebih dahulu bagi peserta yang baru datang," pinta Khoiriyah, panitia kelas menulis santri yang juga anggota dari yayasan LKiS, kepada para peserta yang baru datang.

Saat kelas itu mulai penuh, datang dua pria muda dengan membawa tas. "Maaf, saya sedikit terlambat," ujarnya kepada orang-orang di sekelilingnya.

Dua orang tersebut adalah pembicara dan sekaligus pihak penyelenggara, Imam Sofwan dari yayasan Pantau. Sedangkan yang satunya, Fahri editor Pindai.

"Elemen-elemen jurnalisme itu sangat penting, karena itu merupakan kesepakatan bersama. Itu adalah pegangan para jurnalis dunia. Di Indonesia juga banyak yang memakai standar sembilan elemen jurnalisme untuk training wartawan," ungkap Imam pada pelatihan yang berlangsung Kamis, (22/1).

Imam juga menerangkan bahwa buku yang dipegang para santri itu adalah buku yang ditulis dengan serius, yaitu dengan wawancara delapan ribu wartawan. "Kita akan bahas buku itu. Kita perkuat basis nilai-nilai jurnalisme," ujarnya.

Diberikan penjelasan tentang buku Elemen Jurnalisme dan buku BLUR: Bagaimana Mengetahui Kebenaran di Era Banjir Informasi, para santri memperhatikan dengan seksama. (Nur Sholikhin/Abdullah Alawi)

Terkait

Pesantren Lainnya

Lihat Semua