Anggota Komisi VIII DPR: Pesantren Harus Terus Adaptif dengan Perkembangan Zaman
Sel, 16 Maret 2021 | 23:30 WIB
Anggota Komisi VIII DPR RI, Maman Imanulhaq saat melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren Raudlatul Quran dan YPI Mathlaunnajah di Sumedang, Jawa Barat, Selasa (16/3) kemarin. (Foto: dok. FPKB)
Muhammad Syakir NF
Penulis
Sumedang, NU Online
Anggota Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) KH Maman Imanulhaq mendorong pesantren harus terus adaptif terhadap perkembangan zaman dengan tetap menjaga nilai-nilai luhur dan budaya bangsa.
Kang Maman, sapaan akrabnya, mengingatkan agar jangan sampai pesantren kian tertinggal oleh sekolah-sekolah swasta yang bermunculan dengan menawarkan program serta kurikulum yang semakin canggih.
“Kalau Pesantren ingin memiliki daya saing yang kuat dalam pertarungan global ini, maka pesantren harus memiliki visi dan misi yang jelas dan terukur serta meningkatkan kemampuan berkomunikasi lewat medsos," kata dia saat melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren Raudlatul Quran dan YPI Mathlaunnajah di Sumedang, Jawa Barat, Selasa (16/3) kemarin.
Lebih lanjut, Anggota Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) itu juga menyoroti soal manajemen pendidikan di pesantren.
Â
Menurut Kang Maman, pesantren tidak bisa hanya mengandalkan sistem pendidikan turun temurun. Ia mendorong pesantren-pesantren untuk memiliki keunggulan dan daya saing guna memenangkan persaingan global yang semakin sengit.
Karenanya, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Mizan, Jatiwangi, Majalengka, Jawa Barat itu berpesan kepada para santri untuk siap menghadapi masa depan, menjadi santri 'petarung' yang tangguh.
"Masa depan adalah milik orang-orang yang tak mudah menyerah. Beruntunglah kalian para santri yang dididik untuk siap dalam situasi apapun," ujar Anggota Parlemen Daerah Pemilihan Jawa Barat IX itu.
Dalam kunjungannya tersebut, Kang Maman sekaligus meresmikan Balai Latihan Kerja Komunitas YPI Mathlaunnajah, Desa Ujungjaya, Sumedang.
Legislator kelahiran Sumedang 48 tahun yang lalu itu juga melakukan sosialisasi Empat Pilar, yakni Pancasila, NKRI, UUD NRI Tahun 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika di Pondok Pesantren Raudlatul Quran, Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat.
Pewarta: Syakir NF
Editor: Fathoni Ahmad
Terpopuler
1
Hasil Sidang Sengketa Pilpres 2024: Seluruh Permohonan Anies-Muhaimin Ditolak MK
2
Ini Profil Delapan Hakim MK yang Putuskan Sengketa Pilpres 2024
3
Apa Itu Dissenting Opinion dan Siapa Saja Hakim yang Pernah Melakukannya?
4
Sidang Putusan MK, Berikut Petitum Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud
5
Terkait Hasil Pemilu, PBNU Serukan Patuhi Putusan Mahkamah Konstitusi
6
Lolos Perempat Final Piala Asia U-23, Lawan Berat Menanti Timnas Indonesia
Terkini
Lihat Semua