Parlemen

Anggota Komisi IX DPR RI Segera Usulkan Vaksinasi untuk Pesantren

Rab, 3 Maret 2021 | 11:45 WIB

Anggota Komisi IX DPR RI Segera Usulkan Vaksinasi untuk Pesantren

Anggota Komisi IX DPR RI, Nur Yasin. (Foto: dok. istimewa)

Jakarta, NU Online

Pesantren menjadi salah satu komunitas penting untuk mendapat prioritas vaksin Covid-19. Sebab itu, Anggota Komisi IX DPR RI, Nur Yasin bakal segera mengusulkan vaksinasi khusus untuk kader Nahdlatul Ulama, terutama kalangan pesantren.


“Ini akan kami coba usulkan tapi vaksin ini kan ada kriterinya sendiri, semisal tempat vaksin harus ada ICU dan segala macamnya,” ujar Nur Yasin saat Reses di Dira Balung, Jember, Jawa Timur, Senin lalu.


Namun demikian, sambung Nur Yasin, terlepas ada kriterianya, bakal tetap mengusulkan supaya vaksinasi cepat selesai sebab targetnya Desember 2021 harus selesai, bila prosesnya seperti saat ini tidak bakalan selesai.


Sebelumnya, Komisi IX DPR RI sempat menolak rencana adanya vaksin mandiri yang diusulkan pemerintah. Sebab kata dia, data penduduk Indonesia termasuk paling kacau sedunia.


Apalagi, kata Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu, vaksin ini akan dimasukkan kepada tubuh dan menyangkut hidup orang banyak, bila pemerintah menggunakan vaksin sinovac kemudian yang mandiri menggunakan vaksin lain, akibatnya bisa kacau, kata dia.


“Saya kemudian setuju penggunaan vaksin mandiri dengan catatan ada aturannya sendiri, salah satunya misal hanya memvaksin perkantoran dan lain sebagainya,” terangnya.


Nur Yasin mengaku, di komisinya akan terus berusaha maksimal untuk memenuhi aspirasi masyarakat. Tahun ini, kata dia, sudah ada alat kesehatan dan obat-obatan yang masuk Program Legislasi Nasional (Prolegnas).


“Jadi, dua yang sudah masuk Prolegnas tersebut sudah ada Panitia Kerjanya (Panja), ini sebagai bentuk pertanggungjawaban sebagai wakil rakyat,” tandasnya.


Nur Yasin berpesan, kepada kalangan Nahdliyin khususnya para kiai untuk turut serta mengedukasi masyarakat supaya mau divaksin.

 

“Sebab kiai dan pemuka agama kan menjadi panutan dan apa yang disampaikannya didengarkan serta diikuti orang banyak,” pungkasnya.


Pewarta: Fathoni Ahmad